Gawat, 44% Kasus HIV/AIDS di Surabaya dari Pasangan Sesama Jenis
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya mengungkapkan, sepanjang tahun 2022, kasus HIV/AIDS di Kota Pahlawan mencapai 663 orang. Dimana 44 persen penularannya disebabkan karena perilaku seks sesama jenis atau homoseksual.
"Penularan HIV disebabkan tiga hal. Pertama karena perilaku seks berbeda jenis (heteroseksual) sebanyak 53,85 persen, lalu kedua perilaku seks sesama jenis (homoseksual) sebanyak 44,04 persen dan perilaku berbagi jarum suntik tidak steril pada pengguna narkoba suntik (penasun) sebanyak 2,11 persen," jelas Kepala Dinkes Kota Surabaya, Nanik Sukristina, Jumat, 2 Desember 2022.
Nanik mengungkapkan, dari temuan kasus tersebut masih didominasi oleh kaum pria sebanyak 80,09 persen. Sementara untuk temuan kasus terbanyak ada di kecamatan Wonokromo, Sawahan, Tegalsari, Tambaksari, Krembangan. "Kalau untuk rentan usia penderita HIV/AIDS di Kota Surabaya paling banyak antara usia 25-49 tahun," ungkapnya.
Dia menambahkan, sebagai langkah untuk menekan angka terjadinya kasus HIV/AIDS di Kota Surabaya, pihaknya melakukan edukasi kepada remaja hingga pendidikan kesehatan reproduksi pada calon pengantin.
Selain itu, pihaknya juga memberikan edukasi terkait HIV kepada kelompok berisiko seperti WPS, LSL, waria, IDU. Juga kelompok rentan seperti ibu hamil, masyarakat termasuk pelajar SMP dan SMA.
"Skrining dini pada kelompok berisiko dan kelompok rentan juga kami lalukan, serta pemberian pengobatan ARV untuk memutus mata rantai penularan HIV. Kami juga memberikan Pre Exposure Profilaksis (PrEP) untuk pencegahan," terang Nanik.
Saat ditanya mengenai upaya pencegahan sedini mungkin pada remaja, Dinkes Kota Surabaya telah melakukan pemberian edukasi komprehensif 'Aku Bangga Aku Tahu tentang HIV' pada pelajar SMP SMA di Kota Surabaya.
"Tak hanya itu kami juga memiliki program edukasi melalui Saka Bhakti Husada dan kelompok pendampingan remaja," tandasnya.
Advertisement