Gawat, 3 Bulan Hampir Seribu Warga Probolinggo Kena DBD
Perkembangan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Probolinggo semakin mengkhawatirkan. Bayangkan, dalam tiga bulan terakhir (hingga 26 Maret 2024) sebanyak 993 warga Kabupaten Probolinggo terjangkit DBD.
Pada 2023 lalu, DBD juga menyerang sekitar 700 warga Kabupaten Probolinggo. Dari kasus sebanyak itu, 18 di antara penderita dilaporkan meninggal dunia.
Tahun lalu, kasus DBD di Kabupaten Probolinggo menjadi perhatian Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Tim Kerja Arbovirosis Kemenkes, yang diketuai dr. Adik Surya sampai turun ke Kabupaten Probolinggo.
Tahun 2024 ini, selama tiga bulan terakhir kasus DBD kembali meledak dengan hampir 1.000 kasus tepatnya, 993 kasus.
"Dari sebanyak 993 kasus DBD selama tiga bulan terakhir, sebanyak 12 penderita di antaranya meninggal dunia," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo, dr. Nina Kartika kepada wartawan, Selasa, 26 Maret 2024.
Dikatakan persebaran DBD hampir merata di semua daerah (wilayah Puskesmas).
Dokter Nina menambahkan, jumlah kasus DBD biasanya meningkat saat musim hujan. Sebab saat musim hujan banyak genangan yang menjadi tempat nyamuk berkembang biak.
"DBD itu siklusnya tahunan. Dan saat musim hujan seperti sekarang, kasusnya biasanya memang tinggi," ujarnya.
Dengan total angka pasien (993 orang), kata dr Nina, Kabupaten Probolinggo menjadi daerah dengan jumlah kasus DBD tertinggi se-Jatim. Ia berharap, masyarakat agar turut aktif melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Sebab, PSN menjadi cara paling efektif untuk mencegah serangan DBD. Sementara pengasapan (fogging) hanya sebatas bisa membunuh nyamuk dewasa.