Gatot Nurmantyo Mau Terima Penghargaan, Tapi...
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengungkapkan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo mau menerima Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana. Namun, Gatot menolak hadir dalam penyematan tanda kehormatan itu karena pandemi covid-19.
"Dari sekian banyak yang menerima tanda kehormatan, ada yang tidak hadir yaitu Pak Gatot Nurmantyo. Tetapi, di dalam suratnya, dia menyatakan menerima. Hanya saja, dia tidak bisa hadir karena alasan covid-19," ujar Mahfud MD di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 11 November 2020.
Mahfud menambahkan, Istana Kepresidenan telah menjalankan protokol kesehatan yang sangat ketat dalam setiap acara yang diselenggarakan, termasuk dalam Upacara Penganugerahan Tanda Kehormatan dan Tanda Jasa 2020.
Bahkan, karena pandemi pula, agenda tersebut digelar dalam dua kloter. Kloter pertama dilaksanakan pada 16 Agustus silam dan kloter kedua dihelat pada 11 November.
"Karena suasana pandemi, disepakati acara itu dipecah dua. Separuh Agustus, separuh November sehingga standar keamanannya terpenuhi, tidak terlalu ramai," ucapnya.
Pada penganugerahan kali ini, pemerintah memberikan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera dan Tanda Kehormatan Bintang Jasa kepada 71 mantan pejabat tinggi negara.
"Pemberian tanda kehormatan hari ini diberikan kepada beliau-beliau yang pernah menjabat pada masa periode kabinet sebelumnya. Pak Tito Karnavian yang dulu menjabat kapolri juga diberikan. 4 kepala staf angkatan juga diberikan," ucap Kepala Sekrerariat Presiden Heru Budi Hartono.
Kendati demikian, ia mengakui ada beberapa nama yang memang tidak memperoleh penghargaan tersebut. "Hampir semua dapat. Tapi mungkin yang dua tahun. Kira-kira begitu," jelasnya.
Adapun, para pejabat tinggi negara periode 2014-2019 yang tidak menerima penghargaan adalah Sri Mulyani, Anies Baswedan, Marwan Jafar, Indriyono Soesilo, Rizal Ramli, Wiranto, Tedjo Edhy, Yudi Crisnandi, Sudirman Said, Ferri Musryidan Baldan, Saleh Husin dan Andi Wijayanto.
Advertisement