Gatot Nurmantyo Curhat Deklarasi KAMI Jabar Tak Dapat Izin
Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jawa Barat usai digelar pada Senin, 7 September 2020. Sebelumnya, rencana lokasi deklarasi berpindah-pindah. Dikutip dari poster digital yang memuat susunan acara, lokasi awal adalah Gedung Bikasoga Kota Bandung.
Namun, seminggu jelang deklarasi pihak manajemen gedung membatalkan karena menganggap acara deklarasi bisa melanggar protokol kesehatan Covid-19. Kemudian, panitia pun memindahkan acara di Hotel Grand Pasundan.
Namun, niatan menggelar deklarasi di tempat tersebut juga gagal. Alasannya, Satgas Covid-19 Kota Bandung melayangkan surat kepada pihak manajemen hotel atas tidak adanya izin untuk menggelar acara tersebut.
Deklarasi akhirnya digelar di rumah aktivis KAMI. Usai deklarasi, massa kemudian berkumpul di depan Gedung Sate, kantor Gubernur Jawa Barat di Jalan Diponegoro nomor 22, Citarum.
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo bersama Presidium KAMI Din Syamsudin yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta pemimpin Komite Khittah Nahdlatul Ulama 1926, Rochmat Wahab mendatangi simpatisan KAMI di depan Gedung Sate.
Massa menggelar aksi memprotes langkah pemerintah Jawa Barat dan aparat keamanan yang tak memberikan izin untuk menggelar deklarasi KAMI. Gatot lantas memberikan sambutan di atas kendaraan berpengeras suara.
"Ketika saya mendapatkan laporan bahwa deklarasi di gedung batal, saya tersenyum 10 kali, saya bilang Alhamdulillah senyum 10 kali. Teman saya bilang gila, saya memang gila," kata Gatot di hadapan massa.
Kemudian, katanya, lokasi deklarasi digeser ke hotel, namun kembali tak diizinkan. "Jam tiga sudah datang surat dari Satgas Tugas Covid-19 sudah acc dari kepolisian juga boleh di hotel boleh, tiba-tiba jam 6 sore surat dari satgas covid dicabut lapor sama kemudian saya senyum seratus kali. Gelo (kecewa), kata orang lain mah," ungkap Gatot.
Ia lantas menerangkan alasannya tetap tersenyum menghadapi situasi tersebut. "Tetapi saudara-saudara sekalian kenapa saya tersenyum, karena saya yakin saudara-saudara semua berdoa dan doanya tidak dikabulkan dan Allah SWT punya rencana terbaik 100 ribu lebih baik," ujarnya disambut pekikan takbir dari massa.
Gatot pun merasa deklarasi tetap terlaksana dan adanya aksi di depan Gedung Sate merupakan efek yang tak bisa diduga.
"Makanya pada yang kedua pun diubah saya pun seratus kali tersenyum, ada yang lebih baik. Maka dibuktikan benar deklarasi ada di rumahnya saudara Jumhur tetapi aksi ada di tempat ini (Gedung Sate). Itulah cara Allah SWT. Jadi harus yakin perjuangan kita pasti diridai Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa," ujarnya.
Sebagai informasi, kasus corona di Jawa Barat per Senin 7 September 2020, mendapat tambahan 204 kasus baru. Sehingga akumulasi kasus positif di Jawa Barat sebanyak 12.709 kasus. Jumlah pasien sembuh sebanyak 88 orang sehingga total ada sebanyak 6.642 orang sembuh. Sementara itu, tidak ada penambahan kasus meninggal dunia. Total akumulasi kasus meninggal 281 kasus.
Advertisement