Gatot Kaca Dituduh Jiplak Logo Bintang Captain Marvel
Cuplikan trailer film Satria Dewa: Gatot Kaca dirilis di media sosial. Banyak netizen berkomentar Gatot Kaca punya logo bintang di dada yang sama dengan Captain Marvel. Film Satria Dewa: Gatot Kaca arahan sutradara Hanung Bramantyo.
Perdebatan warga +62 pun berlangsung sengit di Twitter. Banyak yang berkomentar bintangnya mirip dan berisiko kena gugatan hak cipta dari Marvel dan Disney.
"Mirip logo Captain Marvel #GatotKaca," kata @itsla***.
"Lebih baik film2 dan komik2 gatot kaca disiapkan IPnya karena disney akan sue apapun yg berhub dgn atribut yg dipakai disney," kata @unthought***
"Ya liat aja nnti pihak marvel nya mempermasalahkan apa engga, soalnya kan terkait hak cipta gitu," kata @nal***.
"Walau sejarahnya bintang di dada, tapi implementasinya tetep mirip Captain Marvel," kata @hemz***.
"Tapi bener, sih. Plek captain marvel. Di wayang, bintang di dada gatotkaca belum pernah lihat yg bentuknya mirip bintangnya kapten marvel," kata @gagak***.
Namun banyak pula netizen yang membela. Rata-rata mengatakan netizen Indonesia pendukung Captain Marvel tidak tahu sejarah karakter Gatot Kaca yang dari dulu sudah pakai lambang bintang di dadanya.
Banyak netizen membagikan aneka foto wayang Gatot Kaca, atau karakter Gatot Kaca dari game Mobile Legends Bang Bang, atau adegan Warkop DKI jadul di mana Kasino menjadi Gatot Kaca. Hal itu untuk membuktikan kalau Gatot kaca dari dulu pakai lambang bintang.
"Sebenernya nitizen indo tu ga mikir duluan mana yg pake itu lambang bintang secara sejarah, karna film captain marvel duluan yg keluar, jadi seakan2 si gatot kaca dikata meniru captain marvel," kata @ysfarr***.
"Fans Marvel yg ngata2in Satria Dewa: Gatot kaca mirip Captain Marvel itu toxic banget dah," kata @Jo0118***.
"Justru captain marvel yg mirip Gatot kaca. Logo Gatot kaca udh ada lebih lama daru captain marvel," bela @fezar***.
"Lu semua juga aneh sih, karakter cerita rakyat yg umurnya ratusan tahun gini dituduh copycat #CaptainMarvel #Gatotkaca," kata @gracie***.
“"WIH APAAN NIH LAMBANG CAPTAIN MARVEL!" Udah pada aneh ya manusia si paling paling ini. Cinta sih cinta. Tapi belajar sejarah sama budaya dulu napa. ????,” tulis salah satu warganet Twitter menyikapi persamaan kostum kedua superhero tersebut.
Sejarah Simbol Bintang Gatot Kaca
Dikutip dari akun Twitter @sefkelik milik Yosef Kelik Prirahayanto, Researcher asal Ullen Sentalu Museum, pemakaian simbol bintang pada kostum Gatotkaca menurutnya sudah ada sejak beberapa dekade sebelum kemunculan karakter Captain America maupun Captain Marvel dalam Marvel Comics. “Kostum Gatotkaca tersebut bisa jadi sudah dikenal dari era KGPAA (Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya) Mangkunegara V (1881-1896),” tulisnya.
Ia menambahkan, tokoh Gatotkaca versi Jawa sendiri sudah berumur sekitar 9 abad dan dikenal sejak zaman Kemaharajaan Kediri. “Tepatnya merujuk kepada penulisan Kitab Kakawin 'Gatotkacasraya' oleh Mpu Panuluh sekitar masa pemerintahan Maharaja Jayabaya (1117-1135),” tulis Yosef.
Kisah Gatot Kaca
Dikisahkan, Gatot Kaca adalah manusia “tugelan” atau setengah manusia dan setengah raksasa. Ia adalah putra dari Raden Werkudara, salah satu Pandawa dengan seorang perempuan berwujud raksasa, Arimbi. Pada waktu kelahirannya, Diwasa menjelaskan, pusar Gatot Kaca tidak bisa lepas atau putus. Dan hanya bisa diputus oleh pusaka kedewaan. Namanya Kuntowijoyo.
Namun, ada sesuatu yang aneh saat peristiwa memutus tali pusar. Bersama dengan putusnya tali pusar Gatot Kaca, pusaka Kuntowijoyo menghilang. Filosofi di Jawa itu menjadi satu dengan raga Gatot Kaca. Oleh karena itu, terdapat pepali atau larangan jika sudah besar nanti, ia tidak boleh berperang melawan seseorang yang membawa Kuntowijoyo.
Salah satu tugas yang diemban Gatot Kaca adalah untuk memusnahkan raja raksasa dari kerajaan Gilingwesi. Sebelum melaksanakan misinya, tubuh Gatot Kaca “dicelupkan” ke dalam kawah Candradimuka untuk menghilangkan sisi jahat dalam dirinya. Panasnya kawah ini juga yang menjadikan Gatot Kaca menjadi gagah perkasa dan memiliki tulang besi.
Advertisement