Gatot Ingin Cepat Pamit Sebagai Panglima TNI
Meski masa jabatannya masih sampai Maret 2018, namun Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo tak mau menunggu sampai habis. Dia lebih memilih segera menyerahkan jabatannya kepada penggantinya, begitu sudah diputuskan DPR.
"Sebaiknya, begitu sudah diputuskan oleh DPR bahwa disetujui. Maka jangan lama karena ini akan terjadi dualisme" kata Jenderal Gatot Nurmantyo di Istana Bogor. Selasa, 5 Desember 2017
Kata dia, jika sampai harus menunggu masa jabatannya habis, maka yang akan terjadi adalah ewuh pakewuh (sungkan) di antara mereka berdua. Apalagi, usulan soal pengganti Panglima TNI ini sudah diajukan ke DPR, dan tinggal menunggu keputusan dan dibuatkan Keppresnya saja.
"Saya kerja juga pakewuh, Pak Hadi juga bagaimana, lebih baik efektif saja, begitu selesai, mungkin satu minggu, lima hari saya pamitan," katanya.
Kata dia, penunjukkan Marsekal Hadi Tjahjanto. sudah dipersiapkan Presiden Jokowi, untuk menghadapi tantangan tugas ke depan. Tugas dan tantangan ke depan yang dimaksud Gatot adalah adalah tahun politik. Ia menambahkan, dari tiga kepala staf angkatan yang memenuhi syarat dalam menghadapi tahun politik adalah Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Menurut saya, sebagai tahun politik pertama KSAL bulan Mei pensiun, kalau jadi Panglima TNI kan cuma sebentar, KSAD Januari 2019 pensiun, KSAU ini sampai 2020 sehingga bisa memimpin TNI menghadapi tahun politik dengan lancar," katanya.
Gatot juga menilai bahwa segala sesuatu sudah sesuai persiapan karena juga penyiapan kader-kader sudah dilakukan sejak awal. (ant)