Gas Melon di Banyuwangi Langka, Pemkab Ajukan Tambahan Kuota ke Pertamina
Beberapa pekan belakangan warga Banyuwangi kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kg. Wargapun terpaksa harus berburu tabung gas yang kerap disebut gas melon ini di luar wilayah tempat tinggalnya. Kondisi inipun disikapi Pemkab Banyuwangi dengan meminta tambahan kuota kepada Pertamina.
Salah seorang warga, Atmaja, mengaku sudah sekitar dua atau tiga pekan ini kesulitan mencari gas elpiji 3 kg. Di warung-warung dekat rumahnya sudah tidak ada stok. Diapun harus berkeliling ke beberapa tempat untuk mendapatkan gas melon.
“Memang sulit belakangan ini,” jelas warga Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro ini, Rabu, 3 Juli 2024.
Kondisi yang sama juga disampaikan Sarjono, warga Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri. Menurutnya, di toko langganannya seringkali kosong saat dirinya membutuhkan gas. Mau tidak mau dirinya membeli ke tempat lain. “Saya tanya teman-teman di mana yang masih ada stok ya saya beli ke sana,” katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Banyuwangi, Nanin Oktaviantie mengatakan, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan pihak Pertamina Banyuwangi berkaitan dengan kabar kelangkaan gas melon ini.
“Dari Pertamina secara umum tidak ada laporan kalau ada kekurangan stok,” jelasnya.
Dia menjelaskan, dalam kondisi normal penyaluran gas elpiji 3 kg di Banyuwangi sebanyak 62 ribu tabung. Pada bulan Juni lalu, menurutnya, secara kedinasan dirinya sudah mengirim surat resmi ke Pertamina untuk penambahan kuota sebesar 100 persen dari kuota harian. Permintaan inipun langsung dipenuhi oleh pertamina.
“Data yang dilaporkan ke kami ada 94.600 tabung yang beredar di Banyuwangi,” terangnya.
Dia menyebut, dari laporan yang diterimanya, distribusi gas elpiji 3 kg ke agen dan pangkalan tetap dan bahkan ada penambahan kuota seperti permintaan resmi persurat yang disampaikan dirinya selaku Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdaganga Banyuwangi.
Menyikapi kelangkaan yang terjadi belakangan ini, Nanin kembali mengajukan tambahan kuota elpiji 3 kg kepada Pertamina. Dia menyebut, biasanya Pertamina langsung memenuhi permintaan penambahan kuota yang diajukan secara resmi.
“Kami kemarin minta tambahan kuota lagi, saya ajukan, per 2 Juli kita minta tambahan di pekan pertama dan pekan kedua bulan Juli,” ujarnya.
Penambahan kuota yang diajukan untuk pekan pertama dan kedua Juli ini sebanyak 150 persen dari kuota harian. Permintaan tambahan kuota untuk bulan Juli ini lebih besar dibanding bulan Juni yang hanya sebesar 100 persen dari kuota harian.
Nanin menyebut, penggunaan gas elpiji 3 kg pada bulan Juni lalu memang bertambah dari biasanya. Salah satu penyebabnya, kata Dia, karena konsumsi meningkat, selain itu ada libur panjang di mana banyak orang datang ke Banyuwangi dan meningkatkan omset penjualan UMKM. “Apalagi ini libur sekolah mungkin, mungkin kebutuhan bertambah,” pungkasnya.