Gary Neville Tuding Lisandro Martinez Biang Kekalahan Manchester United dari Tottenham
Mantan kapten Manchester United, Gary Neville, menganggap Lisandro Martinez sebagai biang kekalahan 3-4 Manchester United dari Tottenham Hotspur di babak perempat final Piala Carabao, Jumat, 20 Desember 2024 dini hari WIB.
Spurs melaju ke babak semifinal Piala Carabao setelah memenangkan laga yang diwarnai kesalahan dari masing-masing penjaga gawang kedua tim. Namun, bukan mereka yang menuai kritik, tapi bek asal Argentina, Lisandro Martinez.
Setan Merah sudah tertinggal satu gol berkat gol Dominic Solanke memanfaat bola rebound dari tepisan kiper MU Altay Bayindir. Skor 1-0 untuk Spurs mengakhiri babak pertama.
Di babak kedua, Tottenham berhasil menggandakan keunggulan lewat Dejan Kulusevski. Gol inilah yang kemudian membuat Martinez menjadi sasaran kritik karena upayanya menghalau umpan silang, tapi bola justru jatuh ke kaki Dejan Kulusevski, yang tanpa ampun menghujamkan bola dari jarak dekat.
Solanke kembali menjadi aktor di balik gol ketiga yang membuat Tottenham memegang keunggulan 3-0 atas MU lewat aksinya melewati para pemain belakang MU.
Joshua Zirkzee kemudian memperkecil ketertinggalan menjadi 1-3 setelah memanfaatkan kesalahan kiper Tottenham Fraser Forster. Setelah itu, penjaga gawang utama Spurs kembali membuat kesalahan fatal setelah upayanya membuang bola diserobot oleh Amad Diallo. Skor 2-3 masih untuk keunggulan Tottenham.
Namun, kiper MU Altay Bayindir kembali melakukan kesalahan yang membuat Tottenham kembali menjauh. Ini terjadi karena kegagalan sang kiper mengantisipasi datangnya bola tendangan sudut yang dilakukan Son Heung-min.
Menjelang laga berakhir, MU mendapat tambahan gol lewat sundulan Jonny Evans. Sayang, waktu yang mereka tak cukup untuk mengejar ketertinggalan.
"Saya harus mengatakan bahwa ‘umpan’ dari Lisandro Martinez benar-benar mengerikan. Umpan itu ditujukan langsung kepada Kulusevski," kata Neville di Sky Sports via Metro.co.uk.
"Dia (Ruben Amorim) dikecewakan oleh dua kesalahan yang buruk. Mereka (Martinez dan Bayindir benar-benar mengecewakan. Anda dapat berbicara tentang struktur, bentuk, pola taktik, tetapi jika penjaga gawang Anda menangkis satu bola ke tengah kotak penalti dan bek tengah Anda menendang bola dengan bagian luar sepatu bot kirinya, itu adalah penyelamatan yang lemah."
Menurut Neville, Itu adalah pertandingan yang kacau karena Spurs tampaknya memegang kendali penuh ketika Solanke mencetak gol lagi untuk mengubah kedudukan menjadi 3-0 setelah 54 menit.
"Ini kacau, saya tidak bersimpati pada penjaga gawang yang didorong keluar lapangan oleh pemain bertahan," kata mantan bek Setan Merah itu. "Bayindir marah besar (karena menganggap pemain Spurs mengganggunya, tetapi saya tetap berpikir dia harus lebih kuat."
Berita buruk lain bagi Setan Merah karena Victor Lindelof tertatih-tatih keluar lapangan, menderita cedera lain pada penampilan keempatnya musim ini.
"Ini melemahkan semangat. Anda sudah ke dokter, bekerja keras, pulih kembali, lalu dia menyerah di babak pertama. Dia hanya ingin bangkit," kata Neville.
Neville melihatnya putus asa, seperti tidak pantas berada di ruang ganti. Ia memahami jika sang pemain merasa kesal pada cedera yang ia alami setelah sekian lama berjuang untuk sembuh.