Garuda Segera Terbangi Jakarta-Banyuwangi
Jakarta: Pariwisata Banyuwangi makin dilirik maskapai penerbangan nasional. Setelah NAM Air menjelajah ke Bandara Blimbingsari Banyuwangi, Jawa Timur, 16 Juli 2017, Agustus nanti, ada Garuda Indonesia yang ikut menyusul terbang ke Banyuwangi.
Penerbangan langsung ini diharapkan bisa meningkatkan kunjungan wisatawan ke ujung timur Pulau Jawa. Menteri Pariwisata Arief Yahya lagi-lagi menekankan 3A untuk membangun destinasi Banyuwangi. Tiga unsur yang tidak bisa ditunda-tunda dalam
pengembangan destinasi itu adalah Atraksi, Akses dan Amenitas.
"Banyuwangi akan cepat berkembang jika Aksesnya dikebut!" ungkap Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI.
Kebetulan, Banyuwangi adalah pasar yang sangat seksi. Dari data Badan Penanaman Modal Jawa Timur, realisasi investasi Banyuwangi menempati peringkat ketiga di Jatim. Ditambah lagi, wisatanya banyak yang kelas dunia.
"Dengan adanya rute Jakarta-Banyuwangi dan sebaliknya, tentu pariwisata, dunia usaha, dan mobilitas orang akan semakin cepat untuk
menggerakkan perekonomian lokal," kata Arief Yahya.
Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala Mansury menyebut, penerbangan langsung ini diharapkan bisa meningkatkan kunjungan wisatawan ke ujung timur Pulau Jawa. "Ada direct flight Jakarta-Banyuwangi di awal bulan Agustus, kita buka penerbangan perdanannya nanti," kata Pahala.
Pria berkacamata ini juga seirama dengan Menpar Arief Yahya. Dari sudut pandangnya, potensi Banyuwangi dinilai sangat besar. Potretnya bisa dilihat dari banyaknya kunjungan wisatawan ke daerah itu. Di 2016 saja, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Banyuwangi mencapai 60.000 orang. Sementara wisatawan nusantara sekitar 2 juta orang.
"Setelah ditembus Garuda, untuk transit point yang dulunya harus transit ke Surabaya, kini bisa diperpendek hanya di Jakarta saja,"
ujarnya.
Pahala mengatakan, selama ini jumlah penumpang penerbangan Garuda Indonesia dari Surabaya-Banyuwangi mengalami perkembangan yang cukup bagus. Dalam dua kali sehari penerbangan rute tersebut, Garuda
mencatat tingkat keterisian penumpang sebesar 80 persen.
"Pertumbuhan di Banyuwangi ini cukup signifikan. Meski ada dua kali penerbangan Surabaya-Banyuwangi dalam sehari, tingkat keterisian penumpang rata-rata mencapai 80 persen. Melihat ini, kami optimistis rute Jakarta-Banyuwangi juga akan laris," bebernya.
Dengan adanya rute Jakarta-Banyuwangi dan sebaliknya, kata dia, akan memudahkan wisatawan dan masyarakat luas yang akan ke Banyuwangi.
"Sekaligus kami memudahkan masyarakat, termasuk yang berada di sekitar Banyuwangi, seperti Situbondo, Jember, Bondowoso, dan kawasan Bali Barat yang akan ke Jakarta. Kan nanti mereka yang ke Jakarta lewat Banyuwangi pasti juga makan di sini dan beli oleh-oleh, sehingga ikut pula menggerakkan ekonomi lokal," pungkasnya. (*)