Garuda Bikin Penerbangan Internasional di Belitung
Kunjungan wisatawan mancanegara ke Bandara Hanandjoedin Belitung, dipastikan bertambah. Sebab, maskapai Garuda Indonesia telah meluncurkan Charter Flight internasional dari Bandara Changi, Singapura, 9 Agustus lalu.
Charter Flight internasional ini merupakan kali kedua. Sebelumnya, charter flight dilakukan Sriwijaya Air. Maskapai ini mendarat perdana di Negeri Laskar Pelangi, September 2017.
General Manager PT Garuda Indonesia, Branch Manager Office Tanjungpandan, Hasan Basri mengatakan, Charter Flight perdana ini full seat. Garuda mengangkut penumpang sebanyak 158 orang. Termasuk Bupati Belitung, Sahani Saleh.
“Kita Charter Flight dari Singapura ke Tanjungpandan, full seat menggunakan Pesawat Boeing 737-800 NG. Dengan membawa penumpang berjumlah 6 bisnis dan 152 ekonomi, pesawat mendarat pukul 13.30 WIB,” kata Hasan.
Menurutnya, hingga saat ini belum ada penerbangan reguler internasional Garuda di Belitung. Namun, jika tidak ada perubahan, rencananya akhir Oktober dengan penerbangan seminggu 3 kali.
“Planning penerbangan reguler Internasional, kalau tidak ada perubahan kemungkinan di akhir bulan Oktober. Rencananya hari Selasa, Jumat dan Minggu,” terang Hasan.
Sementara itu, Bupati Belitung, Sahani Saleh yang biasa disapa Sanem, membenarkan penumpang carter flight perdana yang dilakukan Garuda Indonesia penuh. “Full seat, soalnya sampai-sampai kelas bisnis full juga,” ujar Sanem.
Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata Masruroh, berharap Belitung siap menyambut dan memberikan pelayanan terbaik bagi wisatawan.
“Charter flight ini membuat kunjungan wisatawan mancanegara ke Belitung bertambah. Untuk itu, Pemerintah Daerah Belitung dan masyarakat harus siap memberikan pelayanan terbaik,” paparnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya, menyambut gembira hal tersebut. Menpar berkali kali menyebut masa depan Belitung dengan menjawab Benchmark-nya adalah Phuket Thailand atau Langkawi Malaysia. Ke arah itulah Belitung hendak dibangun.
Kawasan wisata dengan jumlah kunjungan yang besar, destinasi yang tertata rapi berkelas internasional, terawat indah sustainable, dan masyarakat yang semakin sejahtera oleh pariwisata.
“Sudah dikasih contoh yang amat bagus, tidak usah jauh-jauh, yang di negara tetangga saja, Malaysia punya Langkawi, Thailand punya Phuket,” ujar Arief Yahya.
(KEK) Tanjung Kelayang di Belitung, Provinsi Bangka Belitung-pun dibentuk dan memperoleh komitmen investasi untuk pembangunan infrastruktur senilai Rp14,14 triliun.
Sejumlah proyek infrastruktur dibangun antara lain adalah pembangunan jalan akses Tanjung Tinggi-Bandara Hanandjoeddin dan Pelabuhan untuk kapal mewah (yacht). Selain itu juga akan dibangun gardu Induk Tanjung Tinggi (2x30 MVA) dan transmisi 70 kV, jaringan distribusi air yakni Bendungan Gunung Tajam (kapasitas 400 liter/detik), dan pengolahan sampah dan limbah Gunung Sadai.
Untuk mendukung akses wisatawan, pemerintah akan mengembangkan Bandara Hanandjoeddin di Belitung menjadi bandara internasional dengan kapasitas mencapai 3 juta penumpang. Angkasa Pura II menyiapkan Rp300 miliar untuk pengembangan bandara seluas 25.000 m2 itu.
"Kita prioritaskan perluasan terminal domestik dan internasional, kemudian perluasan di appron. Jenis pesawatnya nanti beragam, termasuk yang berbadan lebar. Kemudian juga taxi way. Kita Tidak harus menunggu 100 persen, sudah harus diperkenalkan ke dunia, sehingga ketika tiba saatnya sudah ready, tinggal menginjak gas lebih kencang,” katanya. (*)
Advertisement