Garin Nugroho Bagikan Kunci Sukses Jadi Sutradara di Era Digital
Perkembangan industri film di Indonesia membuat banyak anak muda ingin menjadi sutradara atau pembuat film. Mengetahui hal tersebut salah satu sutradara ternama Indonesia, Garin Nugroho membagikan beberapa kunci suksesnya.
1. Kenali Diri Sendiri
Garin mengungkapkan, kunci pertana yang harus dilakukan ialah mengenali diri sendiri. Seperti apa karakter dan ketrampilan yang dimiliki, termasuk juga mengenali kelemahan yang dimiliki.
"Mengenali karakter diri, dibutuhkan untuk memilih jenis sutradara yang ingin ditekuni dalam membuat film. Misalnya jika memilih sebagai sutradara produser dan sutradara studio, kita harus bisa menyesuaikan karakteristik pihak lain," ujar Garin dalam Kuliah Umum yang digelar program studi Produksi Film dan Televisi (Profiti) Universitas Dinamika (Undika).
Kata Garin, jika memilih sebagai sutradara indie, maka dalam proses pembuatan film, ide, dan lainnya ditentukan dari rencana pribadi.
2. Tanamkan Kemampuan Berjejaring dan Berorganisasi
Pria yang sudah menyutradarai lebih dari 25 karya film ini mengungkapkan, perlunya menanamkan kemampuan berjejaring dan berorganisasi. Caranya dengan mengikuti funding skenario, produksi dan workshop.
"Ini adalah modal jejaring yang lebih mudah diperoleh karena semakin banyak kegiatan yang kita ikuti,” ungkap Garin.
3. Membuat Karya Secara Konsisten
Peraih berbagai penghargaan film dari dalam negeri maupun mancanegara ini juga menyampaikan bahwa jika sudah menguasai karakter diri, manajemen ekonomi yang kuat, berjejaring dan berorganisasi, memiliki keterampilan, obsesi, kerja keras, serta tidak pantang menyerah, maka seseorang yang mimpi menjadi sutradara hebat harus membuat karya-karya secara konsisten.
"Selain itu, kita juga harus mampu menyesuaikan perkembangan teknologi karena pasar sebuah film lebih beragam, mulai dari televisi, YouTube, Netflix, dan platform digital lainnya," tambahnya.
Garin menambahkan, setiap periode selalu mengikuti sistem yang berlangsung. Oleh sebab itu, kita harus pandai membaca ekosistem dalam setiap periode agar bisa mengembangkan kemampuan dan bertahan menjadi sutradara.
Ketua Program Studi Produksi Film dan Televisi Undika, Muhammad Bahruddin menyampaikan, gairah anak-anak muda dalam pembuatan film saat ini semakin tinggi karena di era teknologi media dan komunikasi, semuanya berbasis visual dan audio.
"Saat ini film tidak hanya ditayangkan di bioskop, tapi juga di berbagai platform digital. Untuk itu, kemampuan anak muda untuk membuat film atau video saat ini sangat mendesak untuk dimiliki,” ujar lulusan Doktoral Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia.
Advertisement