Garap Pisang Cavendish Ekspor, Bondowoso Buka Lahan 200 Hektare
Dinas Pertanian (Dispertan) Bondowoso akan membuka lahan 200 hektare (Ha) untuk penanaman pisang cavendish. Dua ratus hektare lahan bagi tanaman hortikultura berbasis ekspor, ini tersebar di semua wilayah Bondowoso.
Kepala Dispertan Bondowoso Hendri Widotono mengatakan hal itu usai penanaman perdana 2.425 bibit pisang cavendish di lahan 1,6 hektare milik Dispertan di Desa Maskuning Kulon Kecamatan Pujer, Sabtu 29Januari 2021 pagi.
"Setelah penanaman perdana di Maskuning Kulon Pujer, ini kita akan kembangkan pada 200 hektare lahan di seluruh wilayah Bondowoso, " kata Hendri.
Terlebih, menurut mantan Sekretaris Dispertan Bondowoso, itu ada 60 ribuan hektare lahan kering tadah hujan dengan ketinggian minimal 400 dpl di pinggiran Bondowoso berpotensi ditanami pisang cavendish.
"Lahan kering, seperti tegalan tadah hujan, itu nanti sasaran kami membuka 200 hektare untuk pengembangan pisang cavendish ekspor," ujarnya.
Untuk itu, lanjut Hendri, selama empat bulan ke depan, Dispertan membuka sekolah lapang gratis bagi petani milenial belajar budidaya pisang cavendish. Mengingat, budidaya dan pemasaran pisang cavendish merupakan produk ekspor berbasis digital.
"Setiap bulan nantinya petani kita ajari budidaya pisang cavendish. Juga, petani didampingi perusahaan yang menyediakan bibit dan mengekspor hasil panen. Jadi, budidaya pisang cavendish ini peluang bagus bagi petani di Bondowoso," imbuhnya.
Penanaman perdana 2.425 bibit pisang cavendish di lahan 1,6 hektare Desa Maskuning Kulon Kecamatan Pujer dihadiri Sekretaris Kementerian Perekonomian, Susiwijono Moegiarso. Tampak pula Bupati Bondowoso Salwa Arifin dan perwakilan PT Great Giant Pineapple (GGP) pendampingan program budidaya pisang cavendish ekspor di Bondowoso.
Advertisement