Garap Ibu Kota Baru, Teknologi dan Financing Waskita Mendukung
Emiten konstruksi pelat merah, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) siap terlibat beberapa proyek inti pemindahan Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur setelah kajian pemindahan selesai pada akhir 2019.
Bappenas sebelumnya menegaskan konstruksi Ibu Kota mulai digarap akhir 2020 dan akhir 2024 paling lambat pusat pemerintahan akan berpindah ke Kaltim.
Direktur Keuangan Waskita Karya Haris Gunawan mengatakan kajian pemindahan Ibu Kota Negara memang baru akan selesai pada 2019 dan 2020 akan ada regulasi dari rencana induk atau master plan. Adapun teknis pengawasan pada 2021, sementara groundbreaking (peletakan batu pertama) dan pemindahan dilakukan pada 2022-2024.
"Waskita dari sisi teknologi dan financing mendukung. Kemampuan kami akan lebih fleksibel. Pembangunan masih tahun 2022-2024, jadi kami masih punya nafas panjang, waktu kami sangat cukup itu. Kalau kajian sudah selesai akhir 2019, kita masuk," kata Haris kepada wartawan di Jakarta, Kamis, 26 September 2019.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan Timur. Total biaya yang dibutuhkan mencapai Rp 466 triliun.
Haris menjelaskan beberapa proyek yang akan digarap oleh perusahaan di ibu kota baru tersebut yang direncanakan di wilayah Penajam Paser Utara di Kaltim dan Kutai Kartanegara.
"Apa saja yang kami ambil di 2024 baru kawasan inti pusat pemerintahan, setelah itu kawasan pendukung dan zona berikutnya. Yang kami lakukan, kami masuk ke energi dan gedung ada di kawasan inti pusat pemerintahan. Smart building, transportasi, air, solar sell, dan ini dalam pembahasan di tempat kami," kata Haris.
Kawasan inti pusat pemerintahan itu nantinya akan dibangun dengan klasifikasi modern, sehingga standarisasi harus mengacu pada standar internasional. "Kami prepare, kami mengikuti time line dan zonasi yang dilakukan pemerintah kita," katanya.
Sebelumnya, salah satu anak usaha Waskita yakni Waskita Toll Road sudah terlibat dalam salah satu proyek di ibu kota sebagaimana disampaikan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Danang Parikesit.
Dia mengatakan lokasi ibu kota baru di Kaltim bakal dilengkapi tol baru selain Tol Balikpapan-Samarinda. Tol tersebut bakal menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara. Tol akan membelah sungai sejauh 7 km dalam jembatan tol.
"Penawaran sudah masuk sekarang dalam proses untuk evaluasi akhir pengumuman pertama pemenang lelang," kata Danang, Senin, 23 September 2019 lalu.
Danang mengatakan ruas tol itu merupakan inisiatif dari Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Dalam hal ini, Waskita Toll Road menjadi pemrakarsa tol Balikpapan-Penajam Paser Utara. Ketika ditanya mengenai jumlah peserta lelang, dia belum bisa menjelaskan. Yang jelas, Waskita Toll Road selalu pemrakarsa dipastikan ikut.
"Sejauh ini, yang jelas prakarsa ikut dong, kalau kita pantau di lapangan hanya pemain nasional yang ikut tender itu. Tapi kita masih belum final, kita lakukan evaluasi hasil tender kita," katanya.
Advertisement