Garangnya Gadis 19 Tahun Asal Jatim di Arena Gulat PON Papua
Pegulat Jawa Timur di gaya bebas putri kelas 76 kilogram, Varadisa Septi tampil begitu garang. Pemandangan ini bisa disaksikan di arena Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 yang berlangsung di GOR Futsal Dispora, Merauke, Minggu 10 Oktober 2021.
Padahal, jika melihat usianya masih terbilang masih sangat muda yakni 19 tahun. PON Papua ini merupakan debut pertamanya di multievent empat tahunan itu. Namun, Varadisa Septi sudah memberikan jaminan prestasi bagi Jawa Timur, bahkan mungkin ke ajang lebih tinggi bersama Tim Nasional (Timnas) Indonesia nantinya.
Tampil di debut awalnya, Varadisa Septi memang sedikit merasakan ketegangan meskipun di Pra-PON 2019 lalu ia berhasil tampil sebagai juara. Namun, dukungan dari teman-teman dan Satgas Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim yang ada di Merauke membuatnya lebih tenang dalam bertanding.
Terbukti, semua lawan mampu Varadisa Septi kalahkan. Termasuk di babak final ketika melawan Pegulat Jambi Indri Sukmaningsih yang dikalahkan Varadisa Septi dengan mudah. Hanya dalam hitungan 32 detik. Tampak hanya sekali banting saja ia membuat wasit memutuskan untuk menghentikan pertandingan dan membuat Vara berhasil meraih emas.
Gadis asli Malang itu mengaku, memang sudah lama berlatih Gulat sejak masih SMP. Kala itu Varadisa Septi diajak sang kakak sepupu, Mutiara Ayu yang juga terlibat dalam PON Papua ini. Akhirnya, Varadisa Septi tertarik dan mengikuti latihan di Rachman Camp Gulat milik Pelatih Kepala Gulat Jatim sekaligus Ketua Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Jatim, Rachman, di Malang.
Semua usaha yang Varadisa Septi lakukan untuk dapat meraih prestasi ia jaga sampai akhirnya dapat meraih emas di Pra-PON dan mempertahankan hasil itu di PON Papua ini.
"Saya latihan sudah mati-matian untuk PON ini. Di Pra-PON saya dapat emas, saya tidak boleh lengah, PON ini juga harus dapat emas," ungkapnya.
Di babak final ini, Varadisa Septi mengaku sedikit terkejut. Sesuai prediksinya, dia akan menghadapi Pegulat Kalimantan Selatan Natrusnicu Roxana yang merupakan juara PON XIX 2016 Jawa Barat. Selain itu, sang lawan merupakan atlet naturalisasi dari Rumania yang merupakan tempat pegulat-pegulat handal dunia.
“Iya gak nyangka sih, tapi saya mempersiapkan diri saya untuk melawan siapa saja. Jadi saya siap melawan siapa saja,” aku gadis kelahiran 2 September 2002 itu.
Dengan hasil ini, Varadisa Septi akan terus mengasah kemampuannya di Gulat. Harapannya, dapat membela Indonesia di ajang internasional. Hal senada juga disampaikan Rachman yang mengaku prediksinnya telah salah. Dia sudah mempersiapkan atletnya untuk mengalahkan Roxana di final seperti yang terjadi di Pra-PON.
"Kita tak menduga lawan kita adalah Jambi karena prediksi kita lawan Kalsel yang di Pra-PON bisa kita kalahkan di final. Padahal kita sudah siapkan Vara ini kalau ketemu Roxana bakal digulung. Ternyata atlet Jambi bisa mengalahkan dia (Natrusnicu) di semifinal, sedangkan kita awal berhasil mengalahkan Jambi jadi si Vara bisa tampil lepas," ungkap Rachman.