Gara-gara Wakil Ketua DPRD Tegal Gelar Dangdut, Kapolsek Dicopot
Kapolsek Tegal Selatan Kompol Joeharno karena tidak berani membubarkan konser dangdut yang digelar Wakil Ketua DPRD Tegal Wasmad Edi Susilo di Lapangan Tegal Selatan, Kota Tegal, Rabu 23 September lalu.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono dalam keterangannya di Jakarta, menyatakan saat ini Joeharno telah dinonaktifkan dari jabatannya untuk menjalani proses pemeriksaan internal.
"Kapolsek sudah diserahterimakan dan Kapolseknya diperiksa oleh Propam," ujar Argo.
Argo mengatakan Polri juga tengah melakukan pendalaman berdasarkan LP bernomor LP/A/91/IX/2020/Jateng/Res Tegal Kota tertanggal 25 September 2020 atas dugaan pelanggaran Pasal 93 Undang-Undang No 6/2018 Tentang Kekarantinaan Kesehatan dan Pasal 216 KUHP.
Hal tersebut disebabkan penyelenggaraan acara dangdut yang menimbulkan kerumunan massa sehingga dimungkinkan menimbulkan percepatan penyebaran COVID-19 atau klaster baru penularan.
Selain itu, kata Argo, beberapa barang bukti juga turut diamankan terkait konser dangdut tersebut.
"Polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap 10 orang saksi dan terlapor Wasmad Edi Susilo," ucap Argo.
Sebelumnya, Wasmad yang berasal dari Fraksi Golkar menggelar hajatan dengan konser dangdut yang dihadiri ribuan orang di Lapangan Tegal Selatan.
Pelaksanaan hiburan tersebut diduga tidak memperoleh izin dari kepolisian karena menghadirkan banyak orang di tengah pandemi COVID-19.
Wasmad Edi Susilo selaku penyelenggara acara telah menjalani pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak kepolisian pada Kamis 24 September.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan simpati pada Kompol Joeharno. Ganjar menyatakan, bagaimanapun Kompol Joeharno adalah korban. Dia tentu punya perasaan enggan melarang konser, karena yang menyelenggarakan adalah Wakil Ketua DPRD Tegal, Wasmad Edi Susilo.
Karena itu agar seimbang dengan pengorbanan Kompol Joeharno, Ganjar berharap proses hukum terhadap Wasmad Edi Susilo tetap dilanjutkan. "Menyelenggarakan kegiatan di musim pandemi sekarang adalah berbahaya, apalagi dengan menggelar konser dangdut," kata Ganjar Pranowo. (ant/nis)
Advertisement