Gara-gara Paddickson, CRS Menggema di Bumi Sumatera
Coffee Ride Society (CRS) ini bukanlah sebuah komunitas, melainkan brand based on community, tetapi CRS sudah melanglang buana hingga ke Bumi Sumatera ujung paling utara, Medan.
Di sana ada komunitas sepeda bernama 05.30 Cycling Team. Komunitas yang berdiri sejak 2012 ini beranggotakan 50 cyclist. “Tapi yang aktif harian mungkin sekitar 30an cyclist,” bilang Sujono, ketua 05.30 Cycling Team.
Komunitas yang selalu start gowes dari Golden di jalan Gatot Subroto ini memiliki rute harian maupun mingguan. Untuk finis, mereka sering nongkrong di depan Hotel Adi Mulia.
“Weekdays kita biasa gowes dalam kota sejauh 35an km. Lalu weekend jalur luar kota arah bandara KNO sekitar 85 km pergi pulang. Kadang juga nanjak ke Sembahe atau Desa Talagah yang setinggi 1.500 meter itu. Pilihan lain menanjak ke Samosir setinggi 1.200 meter,” jelas Xinlie, salah satu anggota 05.30 Cycling Team.
Uniknya, Xinlie dan beberapa anggota 05.30 Cycling Team ini kompak membeli jersey CRS warna warni. “Tidak ada tujuan tertentu, hanya ingin tampil kompak. Apalagi jersey CRS sangat elegan dan keren. Juga bahannya bagus enak dipakai gowes long ride,” bilangnya.
Menurutnya, bahkan ada beberapa pembeli jersey CRS yang non anggota 05.30 Cycling Team. “Total sekitar 80an cyclist yang memesan jersey ini. Mayoritas memang anggota 05.30 Cycling Team,” bangganya.
Xinlie bercerita, awalnya hanya dirinya yang membeli jersey CRS ini. “Saya beli warna putih dan ungu. Saya lihat jersey itu digunakan oleh cyclist Surabaya, Paddickson dan bagus banget,” tuturnya.
Begitu Xinlie menggunakannya di Medan, seketika banyak teman-temannya tertarik untuk beli. Dan menurutnya, kian hari kian banyak yang memesan melalui dirinya.
Karena CRS bukan komunitas, jadi tidak ada bentrok kepentingan apa pun. Gowes tetap bersama di komunitas 05.30 Cycling Team. Memang kadang ketika gowes mingguan atau harian, mereka saling kompak menggunakan jersery CRS.
Di luar jadwal gowes 05.30 Cycling Team ini juga sering kumpul-kumpul untuk ngafe maupun makan bersama. “Kami juga sering membuat acara gathering tahunan untuk mengumpulkan anggota kami. Karena tidak semuanya aktif gowes,” tutup Sujono.
Advertisement