Gara-gara Mudik, Kasus Covid-19 Surabaya Naik Pasca Lebaran
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya mencatat terjadi peningkatan kasus terkonfirmasi positif virus corona atau Covid-19 yang terjadi selama 14 hari pasca masa libur lebaran 1442 H atau 2021.
Kepala Dinkes Surabaya, dokter Febria Rachmanita, kenaikan yang terjadi memang masih belum tampak begitu signifikan. "Kenaikan ada tapi masih terkendali biasanya 16 sekarang naik 20-21. Positivity rate kami 9 persen, harusnya memang di bawah 5 persen tapi ini masih terkendali," kata Feny saat ditemui di Balai Kota, Surabaya, Senin 31 Mei 2021 siang.
Walau ada peningkatan, Kadinkes yang akrab disapa Feny itu mengaku bahwa Bed Occupancy Rate (BOR) masih jauh di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 60 persen. "BOR RS masih terkendali sebelumnya sekitar 13 persen, sekarang 14 persen sekian," ungkap Feny.
Karena itu juga, berdasar update peta risiko sebaran Covid-19 yang dilakukan oleh Satgas Percepatan Penangan Covid-19 Pusat, Surabaya masih dalam katagori risiko sedang atau zona oranye.
Peningkatan itu terjadi karena beberapa orang melakukan perjalanan mudik kemudian terjaring oleh tim swab hunter Pemkot Surabaya. Kemudian, tim tracing dinkes melakukan tracing terhadap kontak erat. Serta, mulai banyak lagi masyarakat yang abai terhadap protokol kesehatan yang dibuktikan dengan cukup banyak warga yang ditindak oleh Satgas Covid-19 Surabaya.
Advertisement