Gara-gara Cucu Main Korek Api, Rumah di Jember Ludes Terbakar
Sebuah rumah milik Mujiah, 60 tahun, warga Desa Jombang, Kecamatan Jombang, Jember ludes terbakar, Selasa, 01.00 WIB, dini hari. Polisi menduga rumah tersebut terbakar akibat cucu dari pemilik rumah bermain korek api.
Kapolsek Jombang AKP Adam mengatakan, seperti biasa, sebelum tidur, Mujiah membakar obat nyamuk. Saat itu, obat nyamuk dibakar pada pukul 23.00 WIB. Selanjutnya korban beristirahat.
Tak lama kemudian, Mujiah terbangun mendengar cucunya bernama Rehan, 19 tahun berteriak meminta tolong. Setelah terbangun, ternyata api di dalam rumah Mujiah sudah berkobar.
Saat itu juga, Mujiah bersama anggota keluarga lainnya menyelamatkan Rehan. Dalam waktu singkat sejumlah warga berdatangan ke lokasi.
Mereka melakukan pemadaman menggunakan alat seadanya. Namun, api tak bisa dipadamkan hanya dengan air dalam jumlah kecil.
Selain tak mampu memadamkan api, warga juga tidak bisa menyelamatkan barang-barang yang ada di dalam rumah korban. Sebab, api berkobar cukup besar.
Tak lama kemudian petugas pemadam kebakaran datang melakukan pemadaman. Api berhasil dipadamkan pada pukul 02.40 WIB.
“Korban bersama keluarganya, termasuk cucunya bernama Rehan berhasil selamat. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini,” katanya, Selasa, 25 Juni 2024.
Berdasarkan hasil olah TKP sementara, polisi menduga api berasal dari kamar Rehan. Diduga kuat kebakaran itu terjadi saat korban bermain korek api.
Korek api yang dimainkan Rehan kemudian membakar kasur. Selanjutnya api membesar dan membakar rumah.
“Ini diduga ya, cucunya yang mengalami gangguan kejiwaan bermain korek api dan membakar kasur. Diduga api muncul dari kasur yang dibakar oleh cucu korban,” tambahnya.
Meskipun tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun korban mengalami kerugian kurang lebih Rp 200 juta. Tak hanya perabotan dan dokumen penting, sepeda motor milik korban juga ludes terbakar.
Pasca kejadian itu, Muspika Jombang membantu melakukan pembersihan sisa-sisa kebakaran. Sementara ini korban tinggal di rumah kerabatnya.
“Pasca kejadian itu, Muspika membantu membersihkan sisa-sisa kebakaran di rumah korban. Kami mengimbau masyarakat lainnya agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran pada musim kemarau,” pungkasnya.