Gapura Candi Tribhuwana Tunggadewi Ditemukan
Menjelang hari terakhir ekskavasi tahap ke-4 Candi Tribhuwana Tunggadewi di Desa Klinterejo, Kecamatan Sooko, Mojokerto, BPCB Jatim menemukan struktur bata di sisi barat bangunan utama. Struktur bata itu diduga adalah sebuah gapura masuk candi.
Penggalian arkeologi di peninggalan Majapahit yang biasa disebut Situs Bhre Kahuripan ini terletak di tengah persawahan Desa Klinterejo. Tempat ini menjadi jujukan wisata religi dan sejarah sejak dibangun masyarakat tahun 1960an. Masyarakat mengenalnya sebagai petilasan Tribhuwana Tunggadewi atau Situs Watu Ombo.
"Yang tahap ke-4 ini kita menemukan struktur bata disebelah barat dari lahan Bhre Kahuripan," kata Ketua Tim ekskavasi situs Bhre Kahuripan, Pahadi kepada wartawan, Jumat 22 Oktober 2021.
Pria yang juga sebagai arkeolog BPCB Jatim ini masih mendalami temuan struktur bata kuno di candi Tribhuwana Tunggadewi. Menurut dia, pihaknya sudah mengidentifikasi temuan struktur bata kuno candi putri pendiri Majapahit, Raden Wijaya ini adalah sebuah bangunan mandapa atau tempat ritual.
"Sudah kita identifikasi dimensinya sudah terlihat 20 x15 meter, hanya fungsi masih kita kaji. Kita masih mendalami sebenarnya apakah ini mandapa yaitu tempat upacara/ritual, atau dia memang paseban, yaitu tempat persiapan sebelum ritual utama dilakukan di candi induknya, atau sekedar balai. Tapi kalau dari tempatnya karena kita masih belum bisa memastikan apakah ini masuk halaman utama atau madya kita masih mengacu pada hampir mandapa atau pendapa, tapi kajian itu masih dilakukan," ungkapnya.
Yang menjadi perhatian arkeologi adalah temuan struktur bata di sudut barat daya. Struktur bata itu diduga adalah gapura masuk dari bangunan utama.
"Struktur batanya itu yang unik adalah di sudut barat daya ada lanjutan struktur. Asumsi awal kita adalah gapura masuk, tapi kita memang belum menemukan utuh. Tapi secara dimensi sepertinya poros tengahnya itu adalah 7 meter artinya kalau tengah itu dianggap 7 meter ke kiri maka yang ke kanan 7 meter, berarti kurang lebih dimensinya 14 meter, itu mulai dari tangga pertama naik sampai dia turun," bebernya.
BPCB Jatim melakukan ekskavasi tahap 4 ini digelar mulai 27 September sampai 23 Oktober 2021. Penggalian arkeologi kali ini menyasar lahan seluas 640 meter persegi di sekeliling Candi Tribhuwana Tunggadewi.
Target BPCB Jatim di ekskavasi tahap 4 untuk menemukan bagian dinding keliling Candi Tribhuwana Tunggadewi pun sudah terpenuhi.
"Dinding keliling kita temukan penuh di sisi timur, barat, selatan, dan dinding sisi utara kita tidak bisa gali penuh karena masih tanah milik warga. Tapi anomali arahnya sudah terlihat melalui pertemuan di sudut timur laut," jelasnya.
Meski penggalian telah usai di tahap ke 4 ini tetap melanjutkan misi pengembangan dan pemanfaatan Situs Bhre Kahuripan sebagai destinasi wisata. Untuk itu, pihaknya membuka 7 kotak gali di area 28 x 28 meter. Yakni masing-masing 3 kotak gali di sisi utara dan selatan, serta 1 kotak gali di sisi timur untuk memberikan pelindung.
"Penataan lingkungan kita lanjutkan sampai tanggal 28 Oktober. Tahun 2022 kita lanjutkan ekskavasi tahap 5," tandasnya.