Gapasdap Jawa Timur Keberatan Ganti Kerusakan Fasilitas Dermaga
Dewan Pimpinan Daerah Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (DPD Gapasdap) Provinsi Jawa Timur meminta PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang mengasuransikan seluruh fasilitas dermaga. Sehingga jika terjadi kerusakan tidak dibebankan kepada operator kapal. Selain itu, dengan diasuransikan, proses perbaikan dapat segera dilakukan.
Ketua DPD Gapasdap Provinsi Jawa Timur, Sunaryo, menyatakan, ada beberapa operator kapal anggota Gapasdap merasa dirugikan akibat fasilitas dermaga yang belum diasuransikan. Karena, jika terjadi kerusakan, biaya perbaikan dibebankan kepada operator kapal.
“Saat kita menyenggol atau terjadi benturan pada fasilitas dermaga, kita dibebani untuk melakukan perbaikan,” jelasnya, Kamis, 12 Mei 2022.
Selama tahun 2022 ini, lanjutnya, setidaknya ada dua kali kejadian kerusakan fasilitas dermaga yakni breasting dolphin (beton terpancang yang digunakan untuk menahan benturan kapal saat kapal bersandar) saat proses sandar kapal. Yakni di Dermaga MB 1 dan MB 3.
Dia menegaskan kerusakan terjadi akibat benturan kapal saat proses sandar. Bukan akibat ditabrak oleh kapal. Saat proses sandar, terjadi benturan antara kapal dengan breasting dolphin.
“Jadi saat proses sandar itu bisa jadi ada angin atau ombak yang besar sehingga terjadi benturan antara kapal dengan breasting dolphin atau fasilitas dermaga yang lain,” tegasnya.
Perbaikan pada breasting dolphin yang rusak ini dibebankan kepada perusahaan operator kapal. Tentu saja hal ini sangat membebani perusahaan operator kapal. Sebab untuk proses perbaikan breasting dolphin membutuhkan biaya ratusan juta.
“Untuk perbaikan breasting dolphin ini biayanya antara Rp700 juta hingga Rp750 juta. Ini sangat membebani kami selaku operator kapal,” tegasnya.
Menurutnya, kerusakan ini bukan tidak mungkin akibat proses perawatan yang kurang maksimal. Khususnya pada fasilitas dermaga yang berada bawah air laut. Sehingga saat terjadi benturan breasting dolphin mengalami kerusakan.
Padahal menurutnya, breasting dolphin itu sendiri merupakan fasilitas dermaga yang diperuntukkan sebagai penahan benturan kapal saat proses sandar.
Dia menyarankan, pihak ASDP segera mengasuransikan seluruh fasilitas dermaga. Agar jika terjadi kerusakan saat proses sandar tidak lagi menjadi beban dari operator kapal.
“Sebaiknya ASDP segera mengasuransikan dermaga, termasuk fasilitas dermaga lainnya. Sehingga bila ada kerusakan akibat kapal sandar maka pihak operator kapal tidak terbebani biaya perbaikan,” tegasnya.
Sementara itu, General Manager PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Banyuwangi Hasan Lessy, menyatakan, berkaitan dengan hal ini, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak operator kapal. Agar bisa diambil win-win solution terkait persoalan ini.
Terkait fasilitas dermaga, dia menegaskan perusahaan memang sudah memprogramkan untuk mengasuransikan seluruh fasilitas dermaga.
“Sudah diprogram oleh perusahaan untuk fasilitas dermaga akan diasuransikan,” tegasnya.