Ganjar Siapkan Skenario Kontijensi Perpanjangan PPKM Darurat
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyiapkan skenario kontijensi jika nantinya PPKM Darurat diperpanjang. Salah satu yang disiapkan yakni soal anggaran untuk mengatasi dampak-dampak perpanjangan PPKM Darurat di Jawa Tengah.
Hal itu diungkap Ganjar menanggapi adanya masukan beberapa pakar kesehatan terkait perpanjangan masa PPKM Darurat. Salah satunya dari epidemiolog Universitas Griffith University, Dicky Budiman yang memberi masukan PPKM Darurat diperpanjang sampai Agustus.
"Kita mengikuti perkembangan dari masing-masing yang ada. Maka kami sudah menyiapkan skenario kontinjensi. Apakah diperpanjang atau tidak, kita siap. Apapun yang terjadi, karena keputusan itu dilihat dari perilaku masyarakat seperti apa," kata Ganjar di kantornya, Semarang, Rabu, 14 Juli 2021.
Ganjar mengaku siap mengikuti keputusan pemerintah pusat. Pihaknya juga sudah menyiapkan politik anggaran untuk penanganan Covid-19 di Jawa Tengah.
"Sampai politik anggaran, Dinas koperasi dan UMKM deteksi kira-kira teman-teman yang berusaha, kondisinya seperti apa, dampaknya seperti apa, tingkat pertahanannya seperti apa. Pemerintah menimbang juga dari sisi kondisi masyarakat termasuk ekonomi," jelasnya.
Ganjar menyebut PPKM Darurat tak perlu diperpanjang selama masyarakat taat protokol kesehatan. Ganjar pun berharap masyarakat mau bekerja sama dan berperan aktif mengurangi kasus Corona di Indonesia yang kini jadi sorotan dunia.
"Kalau semua patuh, protokol kesehatan diugemi dan dipegang kencang, maka sebenarnya PPKM Darurat tidak perlu diperpanjang. Tapi kalau tidak bisa, potensi perpanjangan bukan tidak mungkin dilakukan," katanya.
Untuk diketahui, isyarat PPKM darurat akan diperpanjang diungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat rapat bersama Banggar DPR RI Senin, 12 Juli 2021.
"PPKM darurat selama 4-6 minggu dijalankan untuk menahan penyebaran kasus. Mobilitas masyarakat diharapkan menurun signifikan," tulis bahan paparan Sri Mulyani.
Tanda-tanda PPKM darurat bakal diperpanjang karena varian Delta yang makin ganas. Sri Mulyani menyebut pihaknya akan kembali melakukan realokasi dan refocussing tahap III untuk mendukung pendanaan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 31 triliun.
"Kita sedang mengidentifikasi sekitar mungkin Rp 26 triliun dan Rp 5 triliun dari TKDD. Kami akan menyelesaikan dalam bulan ini tentu melihat perkembangan Covid-19," kata Sri Mulyani.