Ganjar Siapkan Penutupan Pasar Trandisional di Temanggung
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengunjungi sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Temanggung, Selasa, 16 Juni 2020. Kunjungan dilakukan untuk melihat persiapan penutupan sejumlah pasar tradisional usai ditemukan kasus positif COVID-19.
Tiga pasar dicek Ganjar pagi itu, diantaranya Pasar Kliwon, Pasar Kandangan dan Pasar Ngadirejo. Selain mengecek persiapan penutupan, Ganjar yang didampingi Bupati Temanggung, M Al Khadziq juga berkeliling untuk mengedukasi para pedagang agar tidak mengabaikan penularan COVID-19 ini.
"Bapak ibu, tahu kenapa pasar ini besok ditutup, karena ada yang positif kan. Apa njenengan mau ketularan, tidak to. Maka ayo tertib, pakai masker, jaga jarak, rajin cuci tangan. Ayo kui sing umpel-umpelan mundur kabeh (itu yang berhimpitan semuanya mundur)," teriak Ganjar kepada pedagang di Pasar Ngadirejo.
Ganjar pun meminta pemerintah Bupati Temanggung untuk mengoptimalkan rencana penutupan sejumlah pasar tradisional mulai 17-19 Juni. Tidak hanya disemprot disinfektan, penutupan pasar harus dibarengi dengan penataan dan pemenuhan sarana prasarana sesuai protokol kesehatan yang ketat.
"Saya minta diatur. Kalau sudah ada yang positif, pasarnya ditutup dulu dan dilakukan pengaturan. Diatur ini tidak hanya disemprot saja, harus diatur jaraknya, dikasih tempat cuci tangan dengan sabun, disiapkan petugas jaga di depan dan keliling pasar untuk memastikan pedagang dan pembeli semua tertib," kata Ganjar.
Pihaknya sudah mengeluarkan panduan tentang penataan sejumlah sektor termasuk pasar tradisional. Ia meminta semua bupati/wali kota termasuk Temanggung menerapkan pedoman itu, termasuk dalam penataan pasar tradisional.
"Selain Kota Semarang, Demak dan Kabupaten Magelang, Kabupaten Temanggung ini juga menjadi perhatian kami. Saya minta semua serius untuk melakukan penataan. Saya minta Bupati Temanggung lebih intens menggerakkan peran gugus tugasnya," tegasnya.
Meski terjadi peningkatan kasus di Temanggung, namun Ganjar meminta pemda setempat tidak kecil hati. Justru peningkatan karena masifnya pengecekan itu adalah langkah tepat, agar dapat dilakukan tindakan selanjutnya.
"Pak Bupati jangan takut, kalau ada lonjakan tinggi karena masifnya pengetesan, itu lebih bagus. Dengan begitu, kita tahu seberapa banyak masyarakat yang positif, dengan begitu bisa ditangani dengan baik. Jadi jangan khawatir, kami siap membantu percepatan penanganan COVID-19 di Temanggung," tutupnya.
Sementara itu, Bupati Temanggung, M Al Kadziq mengatakan, peningkatan kasus positif COVID-19 memang banyak terjadi di pasar tradisional. Rencananya, pihaknya akan menutup pasar-pasar itu dan dilakukan penyemprotan.
"Tahap awal ini lima pasar yang kami tutup selama tiga hari, yakni Pasar Kandangan, Pasar Ngadirejo, Pasar Gemawang, Pasar Tembarak dan Pasar Jumo. Sesuai perintah pak Gubernur, nanti tidak hanya kami semprot, tapi juga akan kami tata dan lakukan pembinaan pada pedagang," katanya.
Data penyebaran kasus positif COVID-19 di Kabupaten Temanggung memang menjadi perhatian. Saat ini, ada 96 kasus positif COVID-19 di daerah itu.