Ganjar Sebut Anak dan Ibu di Wadas Ditahan Polisi Hoax
"Ayo, ayo, ayo menolak dan melawan. Ayo, ayo, ayo melawan penindasan". Sepenggal lagu perlawanan itu dinyanyikan warga Desa Wadas sembari meninggalkan Mapolres Purworejo, Jawa Tengah, Rabu 9 Februari 2022.
Sebanyak 66 orang ini sebelumnya terlibat bentrok saat pengukuran lahan di Wadas, Selasa lalu. Mereka telah dipulangkan oleh Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Ricuh berujung penangkapan puluhan warga Wadas memaksa petinggi Jawa Tengah turun langsung untuk menyelesaikan konflik. Kapolda dan Gubernur Jawa Tengah membeberkan sederet fakta yang terjadi di lapangan.
Ganjar Pranowo meminta masyarakat tidak termakan hoax yang beredar di media sosial terkait insiden Wadas. Pihaknya akan berkomunikasi dengan warga yang kontra dengan kuari (quarry) atau penambangan terbuka di desa tersebut.
Ganjar Pranowo mengatakan pihaknya sudah datang ke Desa Wadas. Ia juga sudah meminta sejumlah warga yang sempat ditahan agar dilepaskan dan sudah dilakukan.
"Masyarakat saya datangi di lokasi agar mereka rukun-rukun, apakah yang kontra apakah pro, rukun-rukun. Dan yang minta diukur kita minta saling jaga perasaan sehingga yang ngukur merasakan aman. Sehingga tidak lagi ada situasi hiruk pikuk. Sesuai dengan kesepakatan," ujarnya.
Terkait kelompok kontra, Ganjar Pranowo mengatakan akan melakukan komunikasi. Ia juga berharap agar informasi yang beredar sesuai fakta.
"Kami akan komunikasi terus untuk bisa menyampaikan kepada mereka (kelompok kontra). Kita harapkan informasinya baik dan benar, tidak keliru kan tadi ramai di medsos. Ada WA (WhatsApp) katanya ada balita dan ibunya ditahan, nggak ada, nggak ada, itu sudah saya pastikan. Tapi kan cerita hoax seperti itu akan bahaya. Saya minta bapak ibu yang lihat situasi ini agar tidak sebarkan berita tidak benar. Kita buka komunikasi secara transparan, cerita dan tahapannya," tandasnya.
Ganjar Pranowo kembali menegaskan bahwa warga yang sempat ditangkap sudah dilepaskan semua.
"Saya ingin minta maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Purworejo, terkhusus yang ada di Desa Wadas, karena kejadian kemarin mungkin merasa betul-betul tidak nyaman. Saya minta maaf dan saya bertanggung jawab," demikian ditegaskan kembali oleh Ganjar di ujung kalimatnya.