Ganjar Resmikan Pasar Rakyat Purbalingga
Didampingi Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meresmikan Pasar Rakyat Panican, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, Kamis, 3 Juni 2021.
Peresmian ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Ganjar dan diberikan pada ketua paguyuban pedagang.
Pasar Panican merupakan salah satu pasar rakyat yang ada di Purbalingga. Pasar itu dulunya kumuh dan sering banjir saat musim penghujan.
Namun atas kerja sama yang baik antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan Pemerintah Kabupaten Purbalingga, pasar itu kemudian direvitalisasi pada 2016 lalu.
Anggaran revitalisasi pasar dilakukan dengan anggaran APBD Purbalingga sebesar Rp1 miliar. Kemudian, Ganjar memberikan bantuan dari Pemprov Jateng pada 2020 sebesar Rp6,7 miliar untuk penyelesaian pembangunan.
"Harapannya bisa memperbaiki kondisi tempat jualannya, karena ini dulu jelek banget. Alhamdulillah sekarang sudah bagus. Mudah-mudahan manfaat dan pasar tambah laris," kata Ganjar.
Keberadaan pasar yang dekat dengan bandara dan juga berada di akses jalan menuju bandara membuat potensi pasar Panican sangat bagus. Ganjar meyakini, dengan beroperasinya Bandara Jenderal Besar Soedirman, maka pasar ini akan bertambah ramai.
“Pasti akan banyak kebutuhan yang bisa di support (didukung) dari sini. Akan banyak orang ke sini dan harapannya pasar tambah laris, dagangannya laku semua. Saya hanya titip jaga kebersihannya," pungkasnya.
Sementara itu, ratusan pedagang tampak begitu bungah saat memasuki pasar baru tersebut. Kini, tempat mereka berjualan sehari-hari tak lagi becek dan bocor.
"Seneng banget, pasare wis apik (pasarnya sudah bagus). Matur nuwun pak Ganjar, pasare inyong wis ora banjir (terima kasih pak Ganjar, pasarku sekarang sudah tidak banjir)" kata salah satu pedagang, Rofi'ah.
Hal senada diungkapkan pedagang lain, Sarmi (56). Ia adalah penjual kupat sayur yang telah berjualan di pasar itu sejak enam tahun lalu.
"Sekarang lebih bagus pasarnya, daripada yang dulu bagus sekarang. Hawanya juga lebih enak. Kalau dulu kurang rapi, kotor dan lantainya becek. Sering banjir saat hujan,” ungkapnya.
Sarmi mengaku bungah dengan kondisi pasarnya yang kini lebih mewah. Sebab dulu saat hujan turun, ia kesulitan berjualan karena lantai pasar penuh dengan lumpur.
"Dulu ceblokan-ceblokan (banyak lumpur), kalau banjir sampai se-lutut. Sekarang alhamdulillah sudah diperbaiki. Kulo tumut bungah (saya ikut senang). Mudah-mudahan jualannya tambah laris," ucap Sarmi.
Sebagai informasi, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Panican, Khamidun menerangkan, ada 264 pedagang yang menempati pasar itu. Hampir semuanya merupakan pedagang makanan tradisional.
Advertisement