Ganjar Pranowo Berharap Penyitas Covid-19 Donor Plasma
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap semakin banyak penyintas Covid-19 yang sembuh untuk mau mendonorkan plasma konvalesen untuk membantu pasien lain yang sedang berjuang sembuh dari Covid-19.
Hal itu disampaikan Ganjar usai mendapatkan pesan dari salah satu teman gowesnya, dr Khoirul Hadi SpKK, yang saat ini terbaring di ICU RSUD dr Moewardi Solo lantaran positif Covid-19.
"Dokter Hadi itu dokter yang cukup aktif. Ia yang membuat alat UV yang waktu itu saya diminta untuk pakai. Beliau sudah cerita sejak awal bagaimana kita harus menyikapi. Nah ternyata dia positif dan Ia membuka diri," kata Ganjar saat ditemui di Rumah Dinas Puri Gedeh, Jumat 4 Desember 2020.
Ganjar menuturkan, dr Hadi mengirimkan sebuah video untuk disampaikan kepada publik. Video tersebut kemudian diunggah oleh Ganjar di akun media sosialnya. Dalam video tersebut dr Hadi menjelaskan bagaimana kondisinya saat masuk ke ruang ICU sampai kondisi terkini setelah menerima dua kali donor plasma konvalesen.
"Kemarin cerita sudah disuntikkan plasma konvaselen itu dan merasa baik maka ia mengirim videonya untuk disampaikan ke publik. Minta ke saya agar ajak orang untuk berdonor. Saya kira ide itu bagus maka saya unggah dan jadi ramai," tutur Ganjar mengenai pesan dari dokter Hadi.
Setelah video itu diunggah, Ganjar mendapatkan banyak komentar positif dari warganet. Bahkan ada yang mengaku sebagai salah seorang penyintas dan ingin menyumbangkan darah untuk diambil plasma konvaselen ya.
"Tadi ada yang bilang pernah positif (Covid-19) dan mau mendonorkan. Posisinya tidak di Jateng, di luar Jateng sepertinya. Kalau serius nanti akan disiapkan dan kami juga ajak komunikasi untuk menyiapkan semuanya. Kalau itu bisa berjalan akan menjadi cukup bagus," ungkap Ganjar.
Menurut Ganjar, donor plasma konvaselen ini sebenarnya sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu bahkan sudah banyak juga penyintas Covid-19 yang donor. Berdasarkan informasi yang diperoleh Ganjar, donor plasma konvaselen itu menurut dokter bagus dan lebih mudah. Tetapi memang diperlukan banyak darah untuk diambil plasma konvaselen dan kemudian disuntikkan kepada pasien yang positif Covid-19.
"Kalau kita lihat mereka yang kena dan sembuh kan banyak. Ada guyonan teman-teman itu membuat forum alumni seperti para dokter di RSUP Dr Kariadi dulu yang sembuh di awal terus membuat forum diskusi dan sering berkomunikasi dan berbagi cerita untuk bisa mendonorkan. Beberapa dari mereka sudah mencoba," katanya.
"Ternyata kita butuh kuantitas yang banyak maka dengan banyak yang seembuh maka kita butuh publik untuk donor," lanjut Ganjar.
Advertisement