Ganjar Nyatakan Siap jadi Capres, Ini Jawaban Hasto
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menjawab pertanyaan wartawan mengenai wawancara Ganjar Pranowo di sebuah media, yang menyatakan siap jika ditunjuk menjadi calon presiden (capres). Ia juga menegaskan sikap PDIP terkait kemungkinan suara Ganjar lari dari PDIP.
“Kalau saya lihat dari jawaban Pak Ganjar, setiap kader partai ketika, kan jelas nih (Ganjar bilang, red) ‘kalau untuk bangsa dan negara, ya semua harus siap'. Pak Djarot, Bu Risma, siap buat bangsa dan negara. Ada Mbak Puan, Mas Pram, ada Pak Anas, ya itulah semuanya harus menyatakan siap,” kata Hasto dalam keterangan tertulis yang diterima Ngopibareng.id, Rabu, 19 Oktober 2022.
Ia melanjutkan jika ada disiplin partai yang menyebabkan kader harus siap bila ditugaskan oleh partai. "Kemudian, apa yang disampaikan oleh Pak Ganjar jangan kemudian (dianggap,red) jadi gimmick-gimmick politik. Ya karena, ya di dalam berpartai seperti itu. Semua siap ditugaskan. Namun sekiranya Pak Ganjar menyebut diri sebagai capres itu pelanggaran disiplin organisasi”, urai Hasto.
Yang jelas, lanjutnya, secara organisasional, seluruh kader PDIP saat ini ditugaskan untuk memberi skala prioritas pada membantu Presiden Jokowi di dalam mengatasi berbagai macam masalah ekonomi dengan turun ke bawah. Termasuk desain di bidang pangan.
Menanggapi pertanyaan wartawan terkait sinyal dari Megawati terhadap Ganjar, Hasto menegaskan jika Ketua Umum PDIP belum membuat keputusan.
"Tetapi yang penting bagi partai, skala prioritas, karena kita menghadapi masalah perekonomian yang tidak ringan, adalah melakukan hal-hal yang konkrit. Sebagaimana tadi kami membawa contoh benih kedelai dengan produktivitas bisa sampai 6,4 ton per hektare, itu kan sesuatu yang real, yang mencari solusi atas masalah rakyat,” kata Hasto menjawab pertanyaan wartawan.
Hasto juga menekankan jika capres dan cawapres PDIP harus memiliki agenda strategis yang kini sedang disiapkan partai, "Tidak hanya berdiri di awang-awang dengan basis pencitraan," lanjutnya.
Di saat yang sama, Hasto juga menjawab pertanyaan terkait kemungkinan Ganjar telah melanggar disiplin PDIP.
“(Melanggar aturan, red) Kalau (mencampuri yang bukan, red) kewenangannya, seperti bicara capres dan cawapres. Pak Ganjar melanggar disiplin Partai jika menyatakan dirinya capres," tegasnya.
Ketika ditanya apakah PDIP tak khawatir pernyataan kesiapan Ganjar akan direspons parpol lain untuk merekrutnya, Hasto mengatakan tidak khawatir.
“Jawaban Pak Ganjar kan, supaya kita betul-betul melihat dalam perspektif politik yang benar, kalau untuk bangsa dan negara kan siap. Itu adalah hasil pendidikan kaderisasi PDI Perjuangan, bahwa semua kader partai harus siap ditugaskan di manapun, namun untuk capres ranah kewenangan Ibu Ketua Umum,” urai Hasto.
Lebih lanjut, ketika ditanya apakah PDIP tak khawatir suara pendukung Ganjar akan lari dari PDIP jika tak segera deklarasikan Ganjar, Hasto menegaskan jika PDIP dibangun Soekarno dengan kekuatan kolektif, lewat Partai Nasional Indonesia. Sehingga dalam organisasi, anggota tak bergerak secara individual.
"Buat apa kita berorganisasi kalau setiap anggotanya bergerak sendiri-sendiri. Kita bergerak, berorganisasi itu menyatukan diri dengan kepentingan yang lebih besar. Urusan capres-cawapres, tunggu keputusan ketua umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri, jangan ikut-ikutan gimmick politik tanpa mengakar pada kekuatan politik yang sebenarnya, yaitu rakyat,” pungkas Hasto.