Ganjar Dorong Warga Jawa Tengah Tak Mudik Lebaran
Larangan mudik sudah diputuskan oleh pemerintah pusat beberapa waktu lalu. Untuk itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong masyarakat Jawa Tengah yang ada di perantauan bersabar agar tidak mudik pada lebaran tahun ini.
Hal itu mengingat kondisi Covid-19 yang mulai menurun serta mengantisipasi adanya gelombang kedua Covid-19 di Jawa Tengah. Menurut Ganjar, kesabaran dalam menahan diri untuk tidak mudik merupakan kontribusi besar bagi bangsa, negara, dan kemanusiaan.
"Saya mendorong masyarakat tidak usah mudik ya, mumpung ini (Covid-19) lagi turun bagus. Sabar sebentar, ini kalau bisa dijaga kita akan bisa lebih cepat. Ingat pengalaman di Perancis dan India yang saat ini lagi naik. Tadi pagi saya juga habis ngobrol dengan KBRI di Kanada, ternyata kondisinya juga lagi naik," kata Ganjar di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa 30 Maret 2021.
Pihaknya kini masih menunggu teknis aturan dari pemerintah pusat. Aturan tersebut juga berkaitan dengan teknis ibadah pada bulan Ramadhan dari Kementerian Agama dan regulasi kendaraan yang boleh berlalu-lalang dari Kementerian Perhubungan.
"Nah kami sudah punya pengalaman tahun lalu berjaga, maka kami sedang menyiapkan respons terhadap keputusan. Pasti kami akan bekerja sama dengan provinsi sebelah, antarkabupaten (dan kota), dan TNI-Polri juga sudah menyiapkan skenario-skenario berjaga apalagi di perbatasan,” katanya.
Selain itu, dinas kesehatan juga akan melakukan random test (tes acak) sekaligus target penuntasam vaksinasi terus dikejar. “Hari ini vaksin sudah ada, alat tes sudah mulai banyak, mudah-mudahan dari tempat yang mulai dijaga itu bisa optimal," katanya.
Antisipasi warga Jawa Tengah di perantauan yang nekat untuk mudik juga mulai disiapkan. Termasuk menyiapkan tempat-tempat isolasi mandiri dan isolasi di rumah sakit. "Tempat isolasi sudah pasti (disiapkan), baik isolasi mandiri terpusat maupun isolasi di rumah sakit. Bahkan tempat isolasi mandiri yang ada saat ini sudah saya minta untuk dipertahankan dulu," jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, menambahkan, terkait masa isolasi dan tempat isolasi bagi pemudik yang nekat tersebut nanti akan dibahas secara khusus dengan bupati dan walikota."Nanti akan ada rapat khusus dengan Bupati dan Wali Kota terkait itu. Sementara yang sudah kami siapkan adalah nanti yang kebutuhan untuk random test," katanya.