Ganjar Dapat Hadiah Nasi Jagung
Banyaknya tugas sekolah saat proses belajar daring dikeluhkan para siswa. Tak terkecuali Bunga Salsabilla,11, bocah SD asal Boyolali. Bedanya, jika teman lain hanya berani curhat dengan teman atau orang tuanya, Bunga justru ngudoroso persoalan itu kepada orang nomor satu di Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Melalui video yang diunggahnya di akun instagram, Bunga curhat soal tugas sekolah yang menumpuk itu dan mention ke akun instagram Ganjar. Bunga bahkan ingin bertemu Ganjar, agar bisa menyampaikan keluh kesahnya secara langsung.
Tak disangka, harapan itu dikabulkan. Ganjar akhirnya mengundang Bunga untuk datang ke rumah dinasnya, di Puri Gedeh Kota Semarang, Sabtu, 15 Agustus 2020. Didampingi sang ayah, Bunga dengan percaya diri menemui Ganjar.
Bukannya membawa tugas sekolah yang menumpuk, Bunga justru mendatangi rumah Ganjar berbekal Sego Jagung. Penganan khas yang terbuat dari Jagung lengkap dengan kuluban, sambel dan peyek itu sengaja ia bawa dari Boyolali untuk diberikan kepada Ganjar.
"Niki sego jagung pak (ini nasi jagung pak), eco sanget (enak sekali). Monggo di dhahar (silahkan dimakan)," kata Bunga menyapa Ganjar saat Ganjar tiba di rumah usai mengikuti kegiatan di Ungaran.
Canda tawa penuh kebahagiaan menyelimuti pertemuan itu. Kepada Ganjar, Bunga mencurahkan seluruh keluh kesahnya soal menumpuknya pekerjaan rumah saat proses belajar daring. Hebatnya, bocah kelahiran 30 Januari 2009 itu ngudoroso kepada Ganjar tanpa canggung, seperti sudah kenal dekat dan seperti sahabat atau orang tua sendiri.
"Kulo bingung pak, jeleh rasane (saya bingung pak, bosan rasanya). Mbok bapak maduli guru kulo (bapak tolong bilang ke guru saya), menehi tugas ampun mbludak-mbludak (beri tugasnya jangan banyak-banyak)," keluh Bunga disambut tawa Ganjar.
Bunga menerangkan, selama belajar online, ia jarang didampingi orang tuanya. Kedua orang tua Bunga sibuk bekerja. Padahal, ia seringkali bingung dengan pelajaran atau tugas yang diberikan guru.
Ganjar mendengarkan keluh kesah bocah SD itu dengan baik. Seperti seorang bapak pada anak, Ganjar mencoba menenangkan, menghibur dan memberikan masukan kepada Bunga. Bahkan, Ganjar meminta Bunga berani untuk menyampaikan keluhan itu langsung pada gurunya di sekolah.
"Kamu harus berani ngomong sama gurumu. Kalau tidak bisa atau guru tidak menjawab pertanyaanmu, nanti didukani pak Gub," kata Ganjar bercanda.
Bunga pun menyanggupi. Melihat kecerdasan dan keberanian itu, Ganjar menghadiahi laptop untuk Bunga.
"Anaknya pinter, cerdas. Dia hebat, karena di akun youtube atau instagramnya, penuh dengan video soal makanan tradisional dan berbahasa Jawa halus. Lanjutkan ya, tetep semangat belajar. Pak Gubernur kasih kamu hadiah laptop buat belajar," imbuh Ganjar.
Bunga sebenarnya bukanlah bocah SD sembarangan. Namanya sudah terkenal karena kerap membuat vlog di instagram maupun youtubenya tentang makanan tradisional dengan bahasa Jawa Kromo Inggil. Ia sempat viral dengan video-video unggahannya itu.
Video unggahannya tentang kulineran pernah direpost oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Hasilnya, postingan itu mendapat viewer cukup banyak dan komentar positif dari warganet.
Beragam obrolan berlangsung dalam pertemuan singkat itu. Awalnya, Bunga mempresentasikan kuliner Sego Jagung khas Boyolali kepada Ganjar, dengan bahasa Jawa kromo halus tentunya. Ia pun dengan fasih menjelaskan cara membuat masakan tradisional lengkap dengan bumbu-bumbunya.
"Seneng banget, maturnuwun pak Gubernur. Pak Ganjar orangnya baik banget, orangnya juga santai. Meskipun Gubernur, tapi dengan orang biasa seperti saya mau melayani dengan baik. Apalagi dikasih laptop, seneng banget," imbuhnya.
Bunga mengatakan akan berani menyampaikan keluh kesahnya secara langsung kepada gurunya di sekolah. Ia berharap, setelah bertemu Ganjar, gurunya di sekolah tidak membebani muridnya dengan tugas yang banyak.
Disinggung soal konten-konten vlognya yang viral, Bunga mengatakan bahwa awalnya tak sengaja membuat konten kuliner menggunakan bahasa Jawa. Setelah viral dan banyak ditanggapi masyarakat, ia kemudian rajin membuat konten-konten itu.
"Saya ingin mengenalkan kuliner tradisional dan bahasa Jawa ke dunia internasional," pungkas bocah yang memiliki hobi masak ini.