Ganjar dan Aftershine Ngobrol Manfaat Dunia Digital
Keseruan obrolan malam Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan grup musik Aftershine, Kamis 20 Juli 2023, mengikis perbedaan dan jarak usia antar keduanya. Perbincangan perjalanan karier hingga proses sebuah karya mengalir gayeng penuh tawa.
Aftershine adalah sebuah grup musik bergenre popdut berasal dari Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Lagu yang membawa mereka melejit antara lain Yowes Modaro dan Aku Ikhlas. Malam itu, keenam personel Aftershine hadir di Rumah Dinas Gubernur Jawa Tengah, Puri Gedeh.
“Dulu namanya Tengah Malam ya?,” tanya Ganjar mengawali obrolan dengan Hasan, Agus, Zulian, Andika, Yuriko, dan Hedo, keenam personel Aftershine.
“Itu karena nongkrongnya suka malem-malem, Pak. Jamming-nya malem, sampai bikin lagu pertama itu,” kata Hasan sang vokalis.
Ganjar lalu bertanya awal mula Aftershine melejit kariernya hingga terkenal seperti sekarang. Rupanya, titik balik mereka adalah masa pandemi COVID-19. Zulian sang kibordis, menyebut saat itu mereka nekat mencipta lagu dan merekamnya.
“Terus kita rekam dan ditayangin di YouTube. Langsung ramai sampai empat juta viewers,” ujar Zulian dan Hasan kompak.
Ganjar menyebut mereka sebagai grup musik dengan gaya kreatif. Salah satu yang bikin Ganjar kagum, adalah suara Hasan sang vokalis yang mirip dengan Habib Syech.
“Keren lho itu, pasti ada salawatnya dulu. Saya pernah dengerin, tak pikir suara Habib Syech tapi kok agak beda. Ternyata suaramu,” kata Ganjar membuat suasana ger-geran.
Gubernur berambut putih itu pun bertanya, hal apa yang membuat musik genre popdut mereka begitu digandrungi. Bahkan video klip musik mereka ditonton sampai 90 juta viewers.
“Jadi tren karena Gen Z sekarang kan apa-apa masalah hati. Jadi kalau baca liriknya mereka merasa kayak wah ini kayak yang saya alami,” kata mereka kompak.
Perbincangan terus berlanjut penuh tawa. Para personel Aftershine pun tak sungkan melempar candaan dan ditanggapi Ganjar dengan santai.
“Seberapa penting dunia digital untuk kalian?,” tanya Ganjar.
“Persentasenya 70 persen lebih besar, karena kalau kita promo itu ya digital aja itu lebih mudah. Kalau jaman dulu kan kaset VCD harus kirim-kirim. Sekarang kan nggak Pak,” Zulian.
Dalam kesempatan itu, Ganjar berpesan agar kepada mereka untuk melanjutkan kreatifitas karyanya. Paling utama, kata Ganjar, harus berbakti kepada orang tua.
“Sekarang kan pasti sudah mendukung, kalian tidak boleh lupa lho. Terutama dengan ibu. Kalau nggak ada ibu dan doanya, kalian nggak bakal sampai sini,” ujar Ganjar sambil mengakhiri perbincangan dan menghadiahi Hasan sang vokalis jaket bertuliskan ‘Muda Bikin Bangga’.
Perbincangan singkat malam itu, memberikan kesan bagi tiap anggota grup musik tersebut. Dirasakan Zulian, sosok Ganjar begitu rendah hati dan klop walau terpaut perbedaan usia.
“Humble, kita bisa ngobrol dengan topik anak-anak muda dengan bapak ganjar yang usianya lebih senior. Tapi bisa klop dan nyambung banget, itu yang bikin saya terkesan,” ucapnya.
Mereka mengaku masih tak menyangka bisa bertemu orang nomor satu di Jawa Tengah itu. Apalagi kesan yang mereka dapatkan, jauh melebihi ekspektasi mereka.
“Deg-degan, kita yang orang ndeso tiba-tiba ketemu salah satu sosok yang kita idolakan,” ucap Hasan.
Salah satu pesan yang diingat dari Ganjar, kata Hasan, agar tak berhenti berkarya dan meningkatkan kreatifitas. Mereka pun berharap karya-karya mereka bisa menginspirasi anak-anak muda di Indonesia.
“Semoga dari hal ini bisa menginspirasi temen-temen, yang ternyata musik dan (dunia) digital itu bisa bersatu dan bisa bikin kita lebih maju. (Pesannya) lebih ke menyemangati, tetap harus meningkatkan kreatifitas, pokoknya jangan pernah berhenti membuat orang lain terinspirasi,” tandas Hasan dan Zulian.