"Sekarang kami sebar ke medsos info itu, lengkap dengan nomor telpon yang menangani. Maka awas, kalau ada yang main-main soal ini, izin usahanya pasti tak cabut. Kalau ada petani yang diapusi (dibohongi), laporkan!" tegasnya. Pihaknya akan terus memantau penyaluran pupuk bersubsidi di lapangan. Tim khusus pemantau pupuk sudah ada dan melakukan pengawasan. "Tidak hanya cabut izin usahanya, kalau ada yang menyelundupkan, saya pidanakan. Jangan main-main, karena ganggu petani saya," tegasnya. Disinggung terkait kelangkaan pupuk di Jawa Tengah, Ganjar menerangkan bahwa itu karena ada keterlambatan pasokan akibat adanya pemotongan kuota. Kemarin-kemarin lanjut dia, jatah pupuk di Jawa Tengah hanya berkisar 42%. "Kan kurangnya banyak sekali, maka kami menyalurkan itu kepada yang benar-benar berhak. Itu kemarin karena ada keterbatasan, tapi sekarang sudah ada tambahan satu juta ton di Indonesia, Jawa Tengah termasuk yang mendapatkan bagian itu," ucapnya. Jika tidak ada keterlambatan pasokan, sebenarnya kondisi pupuk di Jawa Tengah masih aman. Untuk itu, dengan adanya tambahan ini, ia berharap segera tersalurkan pada petani. "Sekarang sudah ada, maka kami mendorong segera disalurkan. Penyuluh-penyuluh saya harapkan juga segera melakukan pendampingan," pungkasnya. Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah