Ganjar akan Perbarui Konstruksi Tanggul Sungai Pengkol Semarang
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersepeda sambil menengok Perumahan Dinar Indah Meteseh, Semarang, Kamis 12 Januari 2023. Seperti diketahui, banjir melanda kawasan itu, Jumat 6 Januari lalu. Sebanyak 37 kepala keluarga yang terdiri dari 147 terdampak. Hampir semua warga mengungsi.
Saat tiba di lokasi, Ganjar Pranowo bertemu sejumlah warga yang tengah bersihkan rumah. Seorang warga yang ditemui Ganjar Pranowo, Kris mengatakan bila warga biasanya datang pada pagi atau sore hari untuk membersihkan rumahnya. Ia mengatakan, saat ini masih mendukung di Balai Diklat Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan.
Kris mengungkapkan, banjir yang terjadi 6 Januari lalu, merupakan yang terparah sejak tahun 2017. Derasnya aliran Sungai Pengkol bahkan menjebol tanggul. Ketinggian air banjir mencapai dua hingga tiga meter.
Ganjar Pranowo yang didampingi oleh Babinsa dan Babinkamtibmas setempat sempat menengok tanggul sementara yang sudah jadi. Dari pantauan, Ganjar Pranowo melihat tanggul sebenarnya sudah cukup tinggi. Namun debet air yang berlebih saat itu tak mampu ditahan tanggul.
“Ini ternyata pernah kejadian 2017, limpasannya tinggi sekali karena tadi saya lihat dari dasar sungai hingga posisi tertinggi tanah itu sekitar 6 meter. Sebenarnya sudah cukup tinggi,” kata Ganjar Pranowo.
Dari pantauannya, Ganjar Pranowo menyebut daerah yang dihuni ratusan jiwa itu bahaya. Selain karena kondisi tanggul yang tidak kokoh, letak perumahan itu tepat di sempadan Sungai Pengkol.
Situasi tersebut, menurut Ganjar Pranowo, hampir sama dengan yang terjadi di kawasan Marina. Sehingga baik di Marina maupun di Dinar Indah, Ganjar merasa pemerintah mesti memperbaharui konstruksi tanggul.
“Kalau kita lihat jebolnya tembok yang di sebelah itu sampai bobol itu ada 2 tembok yang bawahnya itu terlihat agak kokoh nah yang atasnya itu ada tambahan saja, tambahannya ini kayak gak niat. Ini sayangnya pengembangnya sudah tidak ada. Jika sudah diserahkan kepada pemerintah ya pemerintah mesti membereskan ini,” ucap Ganjar Pranowo.
Dari siklus yang ada, ucap Ganjar Pranowo, pembenahan harus segera dilakukan. Ia segera berkoordinasi dengan pemerintah kota dan ahli untuk mengkaji ulang kawasan tersebut.
“Persis ini sama yang di Brebes waktu saya tengok kemarin jadi di sisi itu mesti ada penguatan fisiknya, harus ditinggikan. Kalau kita melihat kondisinya ya kualiatas yang di atas (tanggul) ini mesti diganti temboknya wes kropos kropos kayaknya semennya aja titik itu,” ujarnya.
Sementara saat bertemu Ganjar Pranowo, warga mengeluhkan perabotan rumah tangganya yang rusak. Sebab banjir tersebut menyisakan lumpur yang cukup tebal. Beberapa siswa juga belum sekolah. Musababnya, banjir limpasan itu juga membawa pakaian-pakaian termasuk pakaian sekolah anak-anak di sana.
“Ya sudah nanti kirim surat ke Kantor Gubernur. Tulis kebutuhannya apa saja. Seragam, sepatu, nanti kalau sudah (kirim surat) tak belikan,” ujar Ganjar Pranowo pada warga.