Gandrung Asmara di Mutilasi Bekasi
Oleh: Djono W. Oesman
Tersangka Ecky Listiyanto (34) pembunuh mutilasi di Bekasi, selingkuhan korban, Angela Hindriati (51). Itu diungkap kakak Angela, Turyono Wahadi: "Mereka pacaran." Maka, ini pembunuhan warna asmara.
------------
Ecky-Angela pacaran, diketahui Turyono dari informasi teman kerja Angela. Tapi, Turyono tidak tahu, sejak kapan mereka pacaran. Hanya tahu nama Ecky. Belum pernah bertatap muka.
Angela karyawati supermarket Superindo di Jakarta. Dari penjelasan Turyono, bisa ditafsirkan jabatan Angela cukup penting. Penjelasannya begini:
Jumat, 21 Juni 2019 Angela bertugas di Superindo Ciputat. Esoknya, bertugas di Superindo Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Lanjut, bertugas di cabang Cibinong, Jabar.
Minggu, 23 Juni 2019 bertugas ke cabang Bandung. Menginap di Hotel Grand Cordella, Jalan Soekarno-Hatta, Bandung.
Senin, 24 Juni 2019 Angela check-out dari hotel pukul 10.00. Ini diketahui Turyono dari chat WhatsApp (WA) ia dengan Angela.
Senin, 24 Juni 2019 pukul 12.00 Angela chat WA grup tempat kerjanya. Dia melaporkan, sedang dalam perjalanan pulang dari Bandung ke Jakarta.
Itulah jejak komunikasi terakhir Angela. Setelah itu, dia raib. HP-nya mati. Tidak bisa dihubungi, tiada kabar lagi.
Beberapa hari kemudian pihak tempat kerja Angela menghubungi Turyono, menanyakan kondisi Angela. Karena, pihak kantor butuh, menunggu laporan hasil tugas Angela dari beberapa cabang yang diinspeksi. Dan, Turyono kaget.
Lantas, Turyono mencari info keberadaan Angela dari kerabat, teman-teman, lalu ia balik lagi menemui teman kerja Angela di Superindo untuk memperjelas info keberadaan Angela.
Dari teman kerja Angela, Turyono dapat info bahwa Angela (janda satu anak bernama Anna Laksita yang sudah meninggal 2018 di usia 15) punya pacar bernama Ecky. Tapi, teman-teman Angela tidak tahu nomor kontak Ecky.
Kemudian, Turyono mencari keberadaan Ecky. Ke beberapa orang. Ketemu nomor teleponnya. Mereka janjian ketemu di Stasiun Gambir, Jakarta. Ketemu-lah mereka.
Waktu Ecky ditemui Turyono, Ecky bilang, ia juga mencari keberadaan Angela, yang katanya hilang. Ecky tahu Angela hilang, katanya, dari teman kerja Angela.
Di situ Turyono bertanya ke Ecky, bagaimana kenal Angela? Dijawab, kenal lewat medsos. Ecky mengaku bekerja di perusahaan pertambangan di Cianjur, Jabar.
Turyono: "Ecky mengaku ke saya, ia terakhir bertemu Angela pada Maret 2019. Tujuannya untuk transaksi apartemen di Setiabudi, Jakarta Selatan. Waktu itu saya tidak curiga. Ia sopan, terpelajar, bicara lembut."
Akhirnya, Turyono melapor kehilangan Angela ke Polda Jabar, karena posisi terakhir Angela check-out dari hotel di Bandung. Polisi mencari, juga tidak ketemu. Angela benar-benar musnah.
Sampai, Angela ditemukan tinggal potongan tubuh membusuk di dalam dua boks plastik oranye di rumah kontrakan Ecky di Kampung Buaran, Tambun, Bekasi, Jumat, 30 Desember 2022.
Jika dihitung sejak Angela raib sampai ketemu, ada jeda waktu tiga tahun tujuh bulan.
Ecky tinggal di rumah kontrakan itu sejak Juli 2021. Dikuatkan keterangan Ketua RT setempat, Alfian: "Sudah setahun setengah ia ngontrak di sini. Katanya, ia berkeluarga, keluarganya di Bandung. Jadi, sering tidak di sini. Kadang ada kadang tidak."
Padahal, Ecky punya isteri, EZ. Mereka tinggal di Mustika Sari, Kecamatan Mustikajaya, Bekasi. Ecky tinggal di dua tempat. Jarak antara dua titik itu sekitar 8 kilometer.
Apakah Angela dibunuh pada Senin, 24 Juni 2019, sejak dia musnah? Lokasi bunuh di mana? Kan, Ecky tinggal di rumah kontrakan sejak Juli 2021, atau dua tahun setelah Angela raib?
Hasil otopsi forensik jenazah Angela oleh RS Bhayangkara, Kramatjati, Jakarta Timur, ternyata waktu kematian Angela sekitar November 2021.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi kepada pers, Jumat, 6 Januari 2023 mengatakan:
"Hasil pemeriksaan tim kedokteran RS Polri dan laboratorium forensik Polri Sukanto, Kramatjati, Jakarta Timur, waktu kematian korban sekitar November 2021."
Juga, diduga mutilasi menggunakan gergaji elektrik (chinsaw). Karena, potongan tulang mayat bergerigi. Dan konsisten rata. Kalau menggunakan gergaji tangan (manual) bergerigi tapi cenderung belok-belok, tidak rata.
Dari kronologi di atas, berarti ada missing link. Antara komunikasi terakhir Angela dengan pihak tempat kerja Superindo, Senin, 24 Juni 2019 dengan waktu kematian, diduga atas dasar uji forensik, November 2021.
Di situ ada jeda waktu sekitar dua tahun enam bulan. Jeda waktu berarti Angela tidak bertemu, bahkan tidak kontak dengan siapa pun. Padahal, satu-satunya kegiatan Angela adalah di Superindo.
Polisi sudah menetapkan Ecky sebagai tersangka pembunuh disertai mutilasi terhadap Angela. Motifnya belum diungkap polisi. Masih diselidiki.
Seperti diakui Kombes Hengki, bahwa kasus ini dinilai rumit. Dalam beberapa hal.
Antara lain, proses polisi menentukan identitas mayat. Dipastikan itu Angela, setelah pemeriksaan DNA milik anak Angela, Anna Laksita, dengan cara membongkar makam Anna di TPU Kampung Kandang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Tes DNA Angela-Anna, identik. Ibu-anak.
Ada juga, penyelidikan penyebab Ecky dilaporkan hilang oleh isterinya, EZ. Yang kabarnya, Ecky punya utang pinjol dan sudah lama jatuh tempo.
Dari konstruksi kasus, pembunuhan Ecky terhadap Angela, hampir pasti terkait asmara. Atau uang. Bisa juga keduanya.
Advertisement