Gandeng Semen Indonesia, Pemkot Surabaya Segera Bangun TPA Baru
Pengelolaan sampah di Kota Surabaya menjadi sorotan tajam, menyusul lonjakan biaya tipping fee yang mencapai ratusan miliar rupiah. Berdasarkan informasi, Pemkot Surabaya harus mengeluarkan dana besar untuk membuang sampah di TPA Benowo.
Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya Buchori Imron mengatakan, sudah saatnya Pemkot Surabaya merencanakan pembangunan TPA baru karena kebutuhan pengelolaan sampah yang terus melonjak.
"Kalau buang hanya ke TPA Benowo itu kena tipping fee. Saat kita membuang lebih dari seribu ton di sana, akan terkena tambahan tipping fee yang membebani APBD kita," ujarnya, Rabu 24 April 2024.
Perlu diketahui, tipping fee merupakan kewajiban yang harus dibayarkan pemkot kepada PT. Sumber Organik selaku pengelola TPA Benowo dan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa).
Politikus PPP ini mengatakan pada saat awal pengoperasiannya, tipping fee yang dibayarkan Pemkot Surabaya masih berkisar pada angka Rp 100 miliar. Namun, sekarang membengkak sampai Rp 168 miliar.
"Kalau seperti ini terus bakal menguntungkan satu pihak saja. Kecuali jika nanti bisa diupayakan untuk merevisi kontrak. Dari yang awalnya hanya seribu ton, kelebihannya bagaimana itu (bisa berbeda harga)," katanya.
Oleh karena itu, dirinya menyarankan agar Pemkot Surabaya menambah TPA baru di kawasan Surabaya Timur. Menurutnya, masih banyak lahan Pemkot Surabaya yang belum dimanfaatkan di sana. Serta tidak perlu repot-repot untuk membebaskan lahan.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Dedik Irianto menyebut, volume sampah di Kota Surabaya masih tergolong tinggi. Berada di kisaran angka 1.500 hingga 1.600 ton per harinya.
Dibutuhkan tempat dan fasilitas lainnya untuk mengelola sampah tersebut. Dalam waktu dekat, pihaknya sudah sedikit lagi bekerja sama dengan Semen Indonesia untuk membangun TPA baru tersebut.
"Dalam waktu dekat, kami akan ada MoU. Memang awalnya direncanakan di Surabaya Timur. Karena biaya pengangkutan sampahnya juga lebih murah. Tapi karena tidak ada lahan yang cukup, bergeser ke Surabaya Barat," ungkapnya.
Dedik juga mengatakan, TPA baru tersebut rencananya akan menampung volume sampah kurang lebih sebesar 500 ton. Tentunya ini akan mengurangi beban TPA Benowo dan juga kewajiban pembayaran tipping fee oleh Pemkot Surabaya kepada PT. Sumber Organik.
"Tipping fee yang dibayarkan juga akan turun pastinya. Karena pembayaran tipping fee itu berlaku pembulatannya seribu ton. Sehingga bisa lebih rendah," ucapnya.
Terkait besaran area TPA baru tersebut, Dedik menjelaskan luasnya sekitar empat hektare. Namun mantan Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kota Surabaya ini belum merinci lokasi pasti rencana TPA baru itu. "Kami akan upayakan tahun ini bisa berjalan," pungkasnya.