Gandeng Ma'ruf Amin, Bikin Dukungan Jokowi Nyusut Sedikit
Meski pemilihan presiden masih lama, namun Lingkaran Survei Indonesia (LSI) sudah melakukan survei awalan atas pasangan calon presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Survei ini dilaksanakan dengan mewawancarai sekitar 1.200 responden dengan menggunakan kuesioner.
Dari hasil survei ini, LSI mencatat jika pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin unggul di lima wilayah kantong suara, sedang Prabowo-Sandiaga hanya unggul di satu wilayah yang dianggap sebagai kantong suara.
Hal menarik lainnya dari survei ini, soal figur dari calon wakil presiden yang digandeng masing-masing pasangan. Dari figur calon wakil presiden ini, cawapres Ma'ruf Amin malah mengurangi jumlah dukungan Joko Widodo.
Berkurangnya jumlah dukungan untuk Joko Widodo saat berpasangan dengan Ma'ruf Amin berasal dari kelompok nonmuslim, berpendidikan dan pemilih pemula (milenial). Ma'ruf Amin hanya menambah sedikit dukungan pemilih muslim.
Berbeda dengan Sandiaga Uno. Saat tokoh muda ini disandingkan dengan Prabowo, dia malah menambah dukungan pasangan ini dari kelompok emak-emak alias wanita, pemilih pemula dan kaum terpelajar.
Namun meski nama Sandiaga berhasil mengatrol suara Prabowo, tapi berdasarkan survei ini juga kenaikannya masih tipis. Begitu juga dengan penurunan jumlah dukungan yang dialami oleh Joko Widodo saat berpasangan dengan Ma'ruf Amin, penurunannya juga masih sangat tipis.
Secara keseluruhan menurut survei ini, pasangan Jokowi–Ma’ruf Amin saat ini sudah mencapai The Magic Number alias dukungannya sudah di atas 50persen. Selisih elektabilitas kedua pasangan ini cukup telak yaitu mencapai dua digit. Namun meski demikian, LSI memperingatkan jika pemilihan presiden masih delapan bulan lagi. Strategi dan isu yang tepat bisa menjaga peluang kemenangan kedua kandidat.
Selain itu belajar dari pilpres 2014, Jokowi harus hati-hati. Saat itu elektabilitas Jokowi unggul jauh di awal, namun makin mengecil di akhir. (amr)