Gandeng Kesdam IX Udayana, IMI Gelar Vaksinasi Booster di Bali
Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bali bersama Kesdam IX/Udayana, dan Lanal Benoa, gelar vaksinasi booster di Pelabuhan Benoa, Bali, Sabtu 19 Februari 2022.
Vaksinasi sebagai upaya memutus mata rantai Covid-19 dan mempercepat pemulihan ekonomi Bali, diikuti 2.000 warga.
Mulai 12 Januari 2022, Bali telah mendapatkan setidaknya 280 ribu dosis vaksin Covid-19 booster yang terdiri dari empat jenis vaksin, yakni Sinovac, AstraZeneca, Moderna, dan Pfizer. Jumlah ini bisa digunakan untuk memvaksin 560 ribu masyarakat Bali.
Selain menggandeng Kesdam IX/Udayana, IMI juga melibatkan Lanal Benoa, dan Krisna Oleh Oleh Bali.
Ketua Umum IMI, Bambang Soesatyo mengatakan, Bali sudah memenuhi syarat untuk pelaksanaan vaksinasi booster. Hingga 18 Februari 2022, masyarakat Bali yang mendapatkan vaksinasi dosis 1 sudah mencapai 3,9 juta jiwa atau sekitar 114,8 persen dari target sasaran vaksinasi.
Sementara vaksin dosis 2 sudah diberikan kepada 3,5 juta warga atau sekitar 103 persen dari target sasaran vaksinasi.
"Ketaatan masyarakat Bali mengikuti vaksinasi Covid-19 telah mendatangkan kepercayaan berbagai turis lokal maupun mancanegara untuk kembali berwisata di Bali. Salah satunya ditunjukkan pada 16 Februari lalu, Bandara I Gusti Ngurah Rai telah kembali melayani penerbangan reguler internasional. Maskapai Singapore Airlines rute Singapura - Denpasar, menggunakan jenis Boeing B787 dengan nomor penerbangan SQ939 dan membawa 158 penumpang, menjadi penerbangan internasional pertama yang mendarat di Bali pasca penutupan akibat pandemi Covid-19," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Keamanan dan Pertahanan KADIN Indonesia ini menerangkan, mulai bergeliatnya sektor pariwisata dengan dibukanya penerbangan internasional, menjadi angin segar bagi pertumbuhan ekonomi Bali. Mengingat dari data Badan Pusat Statistik, pemulihan ekonomi nasional sepanjang tahun 2021 lalu sudah dirasakan oleh berbagai daerah, namun Bali masih minus.
"Angka pertumbuhan ekonomi di Bali pada akhir 2021 pun masih terkontraksi di angka minus 2,47 persen. Posisi tersebut lebih baik dari pertumbuhan 2020 yang minus sebesar 9,3 persen. Di tahun 2022 ini, seiring dengan tingginya tingkat vaksinasi Covid-19, pembukaan gerbang internasional tanpa melupakan protokol kesehatan, diharapkan bisa kembali membangkitkan ekonomi Bali," kata Bamsoet.