Gandeng Industri, Khofifah Harap Kualitas SDM Lebih Baik
Pemerintah Provinsi Jawa Timur melakukan kerja sama dengan Maspion Group dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Program ini dilakukan antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), kemudian pesantren yang masuk dalam program One Pesantren One Produk, dengan Maspion IT.
Program ini diresmikan dengan dilakukannya penandatangan nota kesepahaman antaran SMK dan pelaku usaha dengan Maspion Group di Maspion Square, Surabaya, Rabu 28 Oktober 2020.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa yang menyaksikan langsung penandatanganan nota kesepahaman itu menyampaikan, apresiasinya terhadap industri yang membuka peluang pengembangan ekonomi bagi anak-anak usia sekolah untuk membekali dengan keterampilan akan teknologi.
“Kalau semua ini bisa mendapatkan transformasi digital teknologi, saya rasa akan percepatan pertumbuhan UMKM di Jawa Timur,” ungkap Khofifah usai kegiatan.
Menurut Khofifah, saat ini pengembangan SDM ini sangat penting untuk menciptakan entreprenuere baru menjawab tantangan sulitnya lapangan kerja, serta meningkatkan ekonomi. Saat ini, di Jatim tercatat penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tertinggi adalah UMKM yang mencapai 56 persen.
“Hari ini eranya sudah memang sudah harus lebih mengedepankan digitalisasi di dalam proses trading mereka. Oleh karena itu kalau yang SMK mendapatkan support dari vocational training di sini mereka akan siap menjadi skill labour, yang pelaku UMKM Dan IKM mereka akan bisa mendapatkan proses akselerasi dari akselerasi dari kemampuan digital,” paparnya.
Menurutnya ini, menjadi momentum penting mengingat saat ini juga muncul dampak akibat pandemi virus corona atau Covid-19.
Selain itu, dalam momentum sumpah pemuda hari ini, ia berharap milenial yang disebut sebagai generasi rebahan dengan memanfaatkan teknologi dapat menjadi generasi perubahan dengan memanfaatkan teknologi yang ada menjadi sebuah hasil yang positif.
Sementara itu, Presiden Direktur Maspion Group, Alim Markus mengatakan, program ini diharapkan mampu mencetak anak-anak yang handal dan dapat memanfaatkan teknologi yang ada sebagai sarana untuk pengembangan ekonomi.
“Kita kerja sama dengan seluruh SMK supaya anak muda menguasai IT. Bahkan kita juga ada jual beli online supaya anak-anak muda menjadi IT enterpreuner. Saya harapkan IT enterpreuner bisa satu juta. Sementara untuk pesantren kita ada koperasi. Kita sudah ada 400 naru setengah tahun. Saya punya mimpi, menciptakan 1 juta UMKM,” ujarnya.