Gandeng BNSP, Kadin Jatim Lakukan Sertifikasi Ratusan Tenaga Kerja di Kawasan Industri SIER
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur bekerja sama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan PT SIER melakukan sertifikasi profesi untuk tenaga kerja yang ada di lingkungan Kawasan Industri PT SIER. Sertifikasi kompetensi diikuti oleh sekitar 31 sektor industri, dengan jumlah peserta 150 orang.
Langkan ini sebagai wujud nyata komitmen Kadin Jatim bersama Kadin Institute untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) demi terciptanya Tenaga Kerja yang berkualitas dan berdaya saing.
Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto mengungkapkan bahwa sertifikat adalah pengakuan kemampuan professional bagi tenaga kerja yang mampu menunjang karier bagi tenaga kerja terkait. Sementara bagi perusahaan, sertifikasi akan mampu meningkatkan produktivitas dan menciptakan keamanan prosedur.
“Dengan kemampuan profesional tim yang bersertifikat, tentunya perusahaan yakin produktivitas akan naik sehingga akan tercipta daya saing,” kata Adik Dwi Putranto saat pembukaan kegiatan Sertifikasi Kompetensi Kerja di kantor PT SIER, Surabaya, Senin 25 November 2024.
Peningkatan SDM, lanjut Adik, adalah salah satu program yang menjadi fokus Kadin Jatim sejak lima tahun yang dan akan diteruskan hingga lima tahun ke depan. Ada dua kegiatan yang dikakukan dalam program peningkatan SDM, yaitu sertifikasi kompetensi kerja dan revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi melalui pemagangan.
“Karena kami di industri masih merasa kalau lulusan belum sesuai dengan kebutuhan industri. Sehingga kami mengurusi mulai dari proses pemagangan hingga keluar sertifikasi kompetensi,” tandasnya.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Utama PT SIER Didik Prasetiyono juga mengungkapkan bahwa standarisasi kompetensi ini penting untuk memastikan kualitas pekerja yang diharapkan bisa meningkatkan kinerja. “Jadi tujuannya itu adalah membuat SDM lebih kompeten dan perusahaan menjadi lebih produktif,” kata Didik.
Saat ini, ujarnya, BNSP telah memiliki 21 sektor yang bisa diujikan. Di setiap sektor mempunya profesi dan kompetensi masing-masing. “Kita di kawasan industri memiliki banyak ragam, mulai dari kompetensi welding, pengendara forklift, sopir trailer. Dengan mengikuti sertifikasi, maka mereka akan lebih mengerti dan aman ketika menjalankan proses produksi yang berstandar internasional,” katanya.
Didik menegaskan, peningkatan SDM adalah hal yang harus dilakukan karena hanya dengan itu, perusahaan asing akan tertarik dan berinvestasi di Indonesia yang pada akhirnya akan mampu menyerap tenaga kerja.
“Apalagi saat ini Indonesia tengah menyongsong bonus demografi, di mana terjadi ledakan jumlah usia produktif atau tenaga kerja yang sangat tinggi. Harapan saya. Ini akan diserap oleh Industri. Sehingga industrinya akan tumbuh dan GDP per kapita naik,” ujarnya.
Ketua BNSP, Syamsi Hari juga menegaskan bahwa dengan adanya uji kompetensi bisa meningkatkan produktivitas bagi perusahaan di Jatim dan seluruh Indonesia. Kr uji kompetensi adalah kinerja SDM dalam hal aplikasi di pekerjaannya.
“Dalam hal ini PT SIER dan JIIPE hadir bersama Kadin Jatim untuk mengawal tersertifikasi. DI tahun ini, baru di kawasan industri ini kami melakukan sertifikasi kompetensi. Ada sekitar 360 tenaga kerja yang ikut sertifikasi. Tetapi sebelumnya teman Kadin juga telah melakukan sertifikasi,” kata Syamsi.
Ia berharap, jumlah tenaga kerja yang tersertifikasi akan terus naik seiring dengan masifnya uji kompetensi yang dilakukan. “Jumlah Tenaga Kerja yang tersertifikasi di Indonesia terus naik, tetapi jumlahnya memang belum terlalu signifikan,” akunya.
Dan sesuai dengan program Asta Cita Prabowo-Gibran, maka BNSP tahun depan juga akan fokus melakukan sertifikasi di bidang pangan dan energi terbarukan serta pariwisata.