Gandeng Banyak Pihak, Pemkab Banyuwangi Berupaya Capai Target Swasembada Pangan Daerah
Pemkab Banyuwangi berupaya mencapai target swasembada pangan daerah dengan menggandeng stakeholder terkait. Upaya ini dilakukan untuk mendukung salah satu program Asta Cita Presiden Prabowo yakni swasembada pangan.
Salah satu langkah yang dilakukan dengan melakukan Penandatanganan Komitmen Bersama Realisasi Percepatan Serapan Gabah atau Beras Dalam Mencapai Swasembada Pangan Banyuwangi. Penandatanganan ini dilakukan saat Rapat Koordinasi Swasembada Pangan yang dilaksanakan di Kantor Pemkab Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, mengatakan, Presiden telah menetapkan program Asta Cita salah satunya Swasembada Pangan. Hal ini menjadi mandat bagi daerah untuk merealisasikannya.
"Karena itu kolaborasi dari semua stakeholder diperlukan agar upaya ini bisa berjalan optimal dan sesuai target,” jelasnya, Jumat, 14 Maret 2025.
Penandatanganan Komitmen Bersama dilakukan Dandim 0825 Arh Joko Sukoyo, Pimpinan Cabang Bulog Banyuwangi Dwiana Puspita, Perwakilan Polres Banyuwangi, jajaran Pemkab, Ketua Persatuan Perusahaan Penggilingan Padi dan Perwakilan Ketua Gapoktan (gabungan kelompok tani) Kecamatan.
Rakor ini juga diikuti Danramil se-Banyuwangi, Koordinator PPL Balai Penyuluhan Pertanian dari 20 kecamatan se-Banyuwangi, Ketua Gapoktan Kecamatan se-Banyuwangi dan Perwakilan Kelompok Tani dari Kecamatan se-Banyuwangi.
“Terima kasih atas komitmen bersama yang telah dilakukan. Semua pihak harus bersama-sama berkontribusi untuk mewujudkan target Swasembada Pangan daerah," ungkap Ipuk.
Target Swasembada Pangan pemerintah pusat untuk Banyuwangi meliputi Luas Tambah Tanam (LTT) Padi sebesar 151.048 Ha dan target serap gabah petani oleh Bulog sebesar 52.800 ton beras sampai April 2025. LTT merupakan luas lahan yang ditanami padi dan dipanen dalam setahun.
Ipuk menyebut, capaian LTT Banyuwangi pada tahun 2024 lalu sebesar 119.651 Ha. Luas baku sawah di Banyuwangi hanya 62.941 hektar. Jika dalam setahun dua kali musim tanam maka baru tercapai 125.882 ha LTT.
"Ini berarti harus ada tambahan luas tanam padi sekitar 30 ribu hektar pada tahun ini. Inilah yang harus kita upayakan bersama,” katanya.
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencapai target LTT 2025. Salah satunya, Pemkab membuat kebijakan memperketat izin pembangunan di atas lahan persawahan.
“Kebijakan ini diambil untuk melindungi luasan lahan baku derah agar tidak terus berkurang,” tegasnya.
Pemkab juga terus mendorong produktivitas tanaman padi dengan melakukan Peningkatan Indeks Pertanian (IP) menggunakan bibit unggul padi baru yang berumur genjah 75 hari panen, penggunaan pupuk alternatif seperti pupuk hayati, POC (Pupuk Organik Cair) dengan inovasi RUPA (Rumah Pelayanan Pupuk Alternatif).
“Kami juga melakukan optimalisasi mekanisasi pertanian dengan alat mesin pertanian (alsintan),” terangnya.
Dandim 0825 Letkol Arh Joko Sukoyo mengatakan, pihaknya siap mendukung program pencapaian target swasembada pangan yang dilakukan pemkab dan Bulog. Dukungan bisa dilakukan dengan melakukan pendampingan untuk percepatan tanam padi hingga pengawalan keberlangsungan panen dan penyerapan gabah oleh Bulog.
"Kita harus bekerja ekstra, dan tidak bisa bekerja sendiri, harus bareng-bareng,” ujarnya.
Advertisement