Gandeng Bank UMKM, Bantu Akses Air Minum dan Sanitasi Pedesaan
Danone AQUA serta Water.org berkolaborasi dengan Bank UMKM Jatim untuk mengembangkan inovasi peningkatan akses air minum dan sanitasi di desa-desa di Jawa Timur.
Sejauh ini, menurut Direktur Utama PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Jatim-Bank UMKM Jatim, Yudhi Wahyu Maharani, di Jatim sudah ada puluhan desa yang tersebar di 17 kabupaten telah menggunakan kredit mikro dari lembaga keuangan (PAMDS/WaterCredit).
Yudhi menyebut, pihaknya akan terus memberikan kredit untuk HIPPAMS dan BPSPAMS (air dan sanitasi), yakni berupa kredit air bersih dan sanitasi untuk kelompok Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (SPAMS) Pedesaan di Jatim.
“Kami sudah kucurkan kredit sebesar Rp836 juta untuk sekitar 50 debitur di 17 kabupaten/kota di Jatim. Ke depan, Insya Allah pada tahun 2020 ditargetkan sekitar Rp 5-10 miliar. Kami masih evaluasi terus. Kalau pasarnya bagus, bisa kita naikkan lagi,” katanya.
Sebelumnya, Yudhi menilai, usaha yang dilakukan BPR UMKM Jatim untuk menarik minat warga, khususnya di desa mengalami kesulitan.
"Sebelum ini, pernah bikin program, tapi terus terang sepi peminat. Tapi bersama Danone Aqua, Water.org juga Pamsimas, luar biasa, proposal yang antre untuk pengajuan kredit ini sangat menumpuk," ucap Yudhi.
Selain itu, Yudhi menilai, skema ini mendorong lembaga keuangan mikro untuk mengembangkan dan meluncurkan produk keuangan dalam pembangunan akses air dan sanitasi.
Sementara, Chief Representative Water.org Indonesia, Rachmad Hidayad mengatakan produk keuangan berupa pinjaman ini ditujukan bagi Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum (KPSPAM) agar dapat mengembangkan cakupan layanan air bersih dan sanitasi di daerah mereka.
“Sejak dimulainya program pada 2014, sebanyak 22 lembaga keuangan mikro dengan dukungan dari Water.org telah memberikan manfaat kepada 476.000 jiwa dalam mengakses air dan sanitasi,” ucap Rachmad.
Melalui inovasi skema tersebut, Water.org dan Danone-AQUA menargetkan dampak yang lebih besar melalui solusi keuangan yang berkelanjutan dengan memberdayakan Kelompok SPAMS Pedesaan.
Water.org dan Danone-AQUA juga melakukan pendampingan kepada Lembaga keuangan agar dapat membuat produk kredit air dan sanitasi serta membangun kapasitas kelompok SPAMS Pedesaan agar bankable dan layak mendapat pinjaman.
“Sejak diluncurkan pada tahun 2016, kerja sama ini telah berjalan di Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan melibatkan tiga lembaga keuangan yang telah menyalurkan pinjaman bagi 33 kelompok SPAMS di 33 desa,” katanya.
Dia menjelaskan, salah satu yang menjadi masalah terbesar terkait akses air minum dan sanitasi adalah pendanaan. Untuk itu, diperlukan inovasi pembiayaan yang memudahkan masyarakat untuk mendapatkan akses tersebut.
Rachmad juga menjelaskan, program ini dapat lebih menjamin keberlanjutan program akses air bersih dan sanitasi dibandingkan bantuan langsung yang dapat terputus apabila donasinya dihentikan.
Dengan skema mikro ini, penerima manfaat mendapatkan pemenuhan kebutuhan akses air dan sanitasi sekaligus memiliki tanggung jawab moral untuk membayar angsuran secara rutin serta memelihara fasilitas terbangun. Selain itu, lembaga keuangan terkait dapat turut meningkatkan portofolio serta penetrasi pasar yang lebih luas.
Para pemangku kepentingan dalam inisiatif PAMDS/WaterCredit ini merupakan Bank UMKM Jawa Timur, PAMSIMAS, Asosiasi KPSPAMS, KPSPAMS dan Kepala Desa Sekapuk, Kabupaten Gresik, karena kebetulan, hari ini tim Danone AQUA bersama Water.org mendatangi salah satu desa di Gresik.
Seluruh badan tersebut mendapatkan pendampingan dari Danone-AQUA dan Water.org untuk mencapai persetujuan penyaluran pendanaan dan pemberdayaan anggota-anggota dengan memberikan pelatihan mengenai administrasi, pembukuan sampai dengan pengajuan proposal kepada Lembaga Keuangan.
Pendampingan tersebut yang menjamin keberlanjutan inisiatif ini tanpa pendampingan di masa yang akan mendatang.
Dengan inisiatif PAMDS/WaterCredit, Desa Sekapuk mendapatkan persetujuan pendanaan dari Bank UMKM Jawa Timur berkat pendampingan yang dilakukan oleh Danone-AQUA dan Water.org. Mereka terbantu dalam proses pencairan dana melalui pembelajaran yang diberi oleh kedua pihak.
Danone-AQUA dan Water.org mendampingi proses sehingga dapat tercapai akses air dan sanitasi dengan inisiatif PAMDS/WaterCredit.
Mereka memberdayakan penduduk setempat dengan memberikan edukasi mengenai pengerjaan proposal dan mengajukan ke Lembaga Keuangan/Bank, melakukan pembukuan untuk laporan keuangan KPSPAMS.
Selain membantu untuk penyediaan dana pembangunan saluran air, Danone-AQUA dan Water.org membantu penduduk untuk menjadi mandiri di masa yang akan mendatang, sehingga tidak akan terhambat dengan masalah pendanaan untuk pembangunan akses air dan sanitasi lagi.
Water Access Manager Danone Indonesia, Okta Fitrianos menambahkan, kolaborasi itu sejalan dengan visi Danone ‘One Planet One Health’.
“Di mana kami percaya bahwa kesehatan lahir tidak hanya melalui makanan, minuman atau pun gaya hidup masyarakat, tetapi juga berasal dari lingkungan yang juga sehat. Danone-AQUA terus berkomitmen untuk mendukung tercapainya target SGDs di tahun 2030 serta universal access yang juga di targetkan oleh pemerintah. Untuk itu, penting bagi kami mendukung inovasi dan inisiatif yang baik untuk mencapai akses air bersih dan sanitasi yang layak melalui cara yang lebih berkelanjutan bagi masyarakat,” jelas Okta.
Danone-AQUA dan Water.org berharap dengan inisiatif PAMDS/WaterCredit ini, para pemangku kepentingan dapat merealisasikan target pemerintah yaitu 100 persen akses air dan sanitasi yang layak di seluruh Indonesia. Pihak mereka berharap ada replikasi inisiatif PAMDS/WaterCredit untuk wilayah lain.