Gandeng Amerika Serikat, Unusa dan Pens Buat Lab Virtual
Consulate General Amerika Serikat Surabaya-Indonesia bersama Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (Pens) melakukan kerja sama dalam pembuatan aplikasi Prakarsa Laboratorium dengan teknologi VR/AR.
Teknologi VR ini nantinya diperuntukkan bagi pembelajaran siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di seluruh Indonesia. Aplikasi multi-platform ini memungkinkan siswa sekolah menengah di Indonesia untuk menyimulasikan eksperimen di laboratorium secara langsung menggunakan perangkat Virtual Reality (VR), aplikasi browser web (luring dan daring), Teknologi Augmented Reality (AR).
Tiga platform tersebut dihadirkan untuk memberikan kemudahan akses bagi para pengguna untuk belajar berbagai macam topik Sains, Teknologi, Teknik, Seni, dan Matematika (STEAM). “Amerika Serikat berkomitmen untuk berinvestasi di masa depan pendidikan dan teknologi Indonesia,” kata Wakil Duta Besar A.S. Michael Kleine.
Platform teknologi dari A.S ini diharapkan dapat membangun generasi penerus wirausahawan yang sukses dan berjiwa sosial di Indonesia.
Ditemui di tempat yang sama, Rektor Unusa, Achmad Jazidie mengatakan, teknologi ini memungkinkan pembelajaran online disajikan secara nyata kepada para siswa.
"Di era pandemi dunia pendidikan berubah, yang awalnya offline menjadi online, di sini kita dituntut untuk beradaptasi dengan cepat. Teknologi ini memungkinkan siswa untuk hadir secara nyata dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran yang berhubungan dengan lab," katanya, Rabu, 14 September 2022.
Ia pun memberikan bayangan, misalnya pembelajaran fisika atau elektronik yang bisanya dilakukan di lab, akan beralih secara virtual dengan teknologi VR ini.
"Nantinya pengukuran gaya atau pelajaran lainnya akan dilakukan secara virtual. Memanfaatkan teknologi ini kegiatan praktik yang dilakukan secara virtual reality seolah nyata," ungkapnya.
Jazidie menjelaskan, dalam kerja sama ini pihaknya akan berkontribusi menyediakan modul-modul pembelajarannya, sedangkan PENS akan menyiapkan sistem atau teknologi yang digunakan.
"Kami kerjakan secara bersama-sama. Nanti akan digunakan oleh siswa SMA se-Indonesia, didistribusikan secara gratis," imbuhnya.
Menurutnya, program ini bisa menghapus gap pendidikan yang terjadi di Indonesia. Karena semua sekolah memiliki teknologi dan modul pembelajaran yang sama.
Untuk diketahui, Prakarsa Lab didanai lewat dana hibah dari MyAmerica Surabaya (MAS), sebuah pusat informasi yang berlokasi di Konsulat A.S.di Surabaya kepada Yayasan Laniuzen Inovasi Indonesia, yang didirikan oleh M. Ali Fikri, seorang alumni program pertukaran dari Departemen Luar Negeri A.S. pada tahun 2019.
Advertisement