Gandakan Prajurit, Peran Inggris pada NATO Sinyal bagi Kremlin
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bermaksud mengirim sinyal ke Moskow untuk memperkuat kontribusi Inggris kepada NATO, menurut kabinet Inggris. Demikian sebuah pernyataan, yang diterbitkan Sabtu 29 Januari 2022.
Secara khusus, London dapat menggandakan jumlah prajuritnya di Estonia menjadi 1.800, mengirim senjata pertahanan ke sana, serta memberikan dukungan kepada sekutu NATO lainnya.
"Paket ini akan mengirimkan pesan yang jelas ke Kremlin - kami tidak akan mentolerir aktivitas destabilisasi mereka, dan kami akan selalu mendukung sekutu NATO kami dalam menghadapi permusuhan Rusia," kata Johnson, seperti dikutip dari TASS, Minggu 30 Januari 2022.
"Jika Presiden [Rusia] [Vladimir] Putin memilih jalan pertumpahan darah dan kehancuran, itu akan menjadi tragedi bagi Eropa. Ukraina harus bebas memilih masa depannya sendiri."
Tingkatkan Kontingen Militer
Kantor Perdana Menteri menjelaskan kepada TASS bahwa London berencana meningkatkan kontingen militernya di Estonia dari 900 menjadi 1.800 prajurit sebagai salah satu langkahnya. Inggris memimpin batalyon multinasional NATO di Estonia, sementara 150 prajurit Inggris lainnya termasuk dalam batalion NATO di Polandia.
Awal pekan ini, Daily Telegraph melaporkan mengutip sumber di Kementerian Pertahanan dan Inggris dan AS sedang mempertimbangkan untuk mengirim 1.000 prajurit masing-masing ke Rumania, Bulgaria dan Hongaria.
Menurut Johnson, Angkatan Bersenjata Inggris diperintahkan untuk mempersiapkan keberangkatan ke Eropa minggu depan.
Kantor Perdana Menteri juga menunjukkan bahwa kapal induk HMS Prince of Wales akan siap berangkat ke area yang ditentukan dalam waktu satu jam jika terjadi eskalasi ketegangan lebih lanjut.