Gilang Terduga Pelaku 'Fetish Kain Jarik' Resmi di DO dari Unair
Universitas Airlangga (Unair) secara resmi melakukan pemecatan atau Droup Out (DO) pada mahasiswa bernama Gilang Aprilian Nugraha Pratama atau GAN yang diduga melakukan pelecehan seksual. Cerita Gilang sendiri sempat viral di media sosial dengan judul "fetish kain jarik".
Juru bicara Unair, Suko Widodo mengatakan, keputusan tersebut diambil setelah mempertimbangkan pertemuan pihak dekanat dengan orang tua GAN melalui daring, rapat jajaran dekanat FIB, dan mempertimbangkan laporan dari help center yang dibuka FIB.
Diketahui, orang tua GAN berada di Banjarmasin, untuk itu pertemuan dengan keluarga terduga pelaku dilakukan secara daring.
"Dari hasil tersebut dewan etik menyarankan untuk melakukan pemecatan terhadap mahasiswa berinisial GAN. Dan saran tersebut disetujui oleh Pak Rektor," kata Suko kepada wartawan.
Sebelum mengambil keputusan melakukan DO pada Gilang, Suko menjelaskan, tiga pertimbangan utama melakukan DO pada Gilang antara lain, orang tua sudah meminta maaf dan menyerahkan keputusan sepenuhnya pada Unair.
"Kedua, perilaku yang ditunjukan GAN tidak menceminkan perilaku mahasiswa. Ketiga, mempertimbangkan juga laporan korban pada help center Unair," imbuhnya.
Suko mengungkapkan, sampai munculnya keputusan DO bagi GAN ini menyusul adanya 15 laporan dari korban yang masuk ke help center Unair.
"Beberapa pelapor saat ini juga sedang melakukan pendampingan dengan tim help center. Ada psikolog, psikiater dan dokter juga yang siap mendampingi mereka," ujarnya.
Dosen komunikasi Unair ini juga menegaskan, setelah keputusan DO untuk GAN dikeluarkan secara resmi hari ini, Rabu, 5 Agustus 2020. Unair menyerahkan kasus GAN kepada pihak berwajib.
"Kepada mahasiswa atau siapapun yg menjadi korban, kami dorong untuk melaporkan ke kepolisian. Kasus kriminal ranahnya pihak kepolisian," tegasnya.