Galih Bangkit Harapan Akhir Muaythai Jatim di PON
Tim Muaythai Jawa Timur harus mengubur mimpinya untuk dapat mencapai target meraih dua medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 di Papua. Enam atlet yang dibawa, tersisa satu nama saja yakni Galih Bangkit. Dia jadi tumpuan akhir untuk meraih medali emas.
Galih Bangkit berhasil melangkah ke final cabang olahraga muaythai kelas 45 Kg. Petarung asal Blitar ini menembus partai puncak setelah menyingkirkan wakil Sumatera Barat (Sumbar), Gilang Dwi Fajri, dalam babak semifinal kelas 45 Kg di GOR STT GIDI, Jayapura, Kamis 30 September 2021.
"Jelas pertandingan semifinal ini lebih sulit daripada game sebelumnya. Apalagi lawan saya memiliki postur lebih tinggi. Jadi saya harus merani menekannya," ucap mantan atlet wushu dan pencak dor ini.
Galih Bangkit akan berhadapan dengan wakil Papua, M. Bayan Hamid di final akhir pekan nanti. Keduanya juga pernah bertemu dalam laga uji coba Januari lalu. Saat itu, Galih kalah angka dari Bayan.
"Jika melihat penampilannya di PON, saya rasa tida ada bedanya. Performanya masih sama seperti waktu uji tanding dulu. Sayangnya waktu itu saya kurang persiapan," jelasnya.
Di kelas lainnya, Jatim harus kehilangan Febri Arwanda yang tampil di kelas 54 kg. Ia kalah angka dari Zul Bimantara asal Sulawesi Selatan (Sulsel). Febri akan melawan Stephanus Rival dari Kalimantan Timur (Kaltim) pada perebutan medali perunggu.
Paling mengejutkan adalah kekalahan atlet andalan Jatim, Abdul Rohman di kelas 60 kg. Rohman tampil dominan ketika menghadapi Lambert Yareisetaouw asal Papua. Rohman membuat Lambert tak banyak berkutik. Utamanya di ronde pertama dan ketiga. Tapi juri berkata lain. Mereka memenangkan wakil tuan rumah.
Kekalahan Rohman membuat peluang tim muaythai Jatim untuk merealisasikan target dua emas semakin sulit. Anak asuh Agus Irawan tersebut kini tinggal berharap kepada Galih Bangkit. Juga Aldento Brilian yang tanding di nomor wai khru (seni).
Advertisement