Gali Potensi Generasi Muda, Disbudparpora Kota Kediri Gelar Festival Tari Kreasi Tradisional
Sebanyak 16 sanggar tari se Kota Kediri turut berkompetisi meramaikan acara Festival Tari Kreasi Tradisional. Festival tari bertajuk Potensi Kota Kediri dan Kearifan Lokal ini diadakan di panggung kawasan wisata Goa Selomangleng, Sabtu, 16 Juli 2024.
Zachrie Achmad selaku Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kota Kediri mengatakan, tujuan dari diadakannya festival ini adalah untuk menggali potensi seni tari di kalangan generasi muda. Peserta tari paling muda berusia 13 tahun, berstatus pelajar SMP, Sedangkan lainnya maksimal berusia 24 tahun.
"Kita juga memfasilitasi kepada para pemilik sanggar tari untuk berperan aktif dalam rangka kemajuan kebudayaan, karena seni adalah salah satu dari 10 objek pemajuan kebudayaan yang diamanatkan dalam UU No 21," terangnya
"Kemudian dengan adanya festival tari ini diharapkan masyarakat juga singgah ke Museum Airlangga. Sambil lihat tari-tarian, bisa singgah ke museum karena bulan-bulan ini masuk bulan kunjungan ke museum," paparnya.
Tidak lupa, Zachrie Achmad mengajak tamu undangan (kepala OPD) yang ikut hadir bersama Pj Walikota Kediri, Zanariah, untuk ikut berperan aktif memajukan kebudayaan di Kota Kediri.
"Kami dari dinas akan membuat katalog sanggar tari mana di antara 16 sanggar ini, nanti akan kita sebarkan semuanya ke setiap OPD. Jika ada acara silakan menghubungi sesuai katalog yang kami sampaikan. Kita juga memohon kepada ibu Pj Walikota Kediri nantinya bisa perintahkan seluruh kepala OPD memberikan kesempatan kepada semua sanggar tari untuk perform di setiap OPD di Kota Kediri," harapnya.
Pelaksanaan acara festival tari kreasi tradisional dibuka oleh Pj Walikota Kediri Zanariah. Dalam sambutannya ia mengatakan, selaras dengan tema Hari Jadi Kota Kediri ke-1145 tahun, Pemerintah Kota Kediri melalui Disbudparpora Kota Kediri membawa konsep ini dengan harapan even tersebut bisa menjadi wadah generasi muda untuk menyalurkan bakat sekaligus melestarikan seni budaya tradisional.
"Sengaja kami selenggarakan di Goa Selomangleng karena lokasi wisata ini sudah menjadi ikon sejarah dan budaya Kota Kediri yang harus tetap kita hidupkan dengan semua kegiatan dari pemerintah dan masyarakat. Saya kira acara ini sangat tepat dijadikan event tahunan untuk menarik pengunjung," katanya.
Dalam acara ini, pihak panitia penyelenggara mendatangkan secara langsung tiga dewan juri berasal dari Surakarta dan Yogyakarta.