Galang Dana COVID-19, Jadi Kenangan Abadi Didi Kempot
Di tengah pandemi COVID-19, penyanyi khas Jawa, Didi Kempot menunjukkan kepedulian. Ia menggelar pentas "dalam rumah" untuk mengumpulkan dana bagi solidaritas sosial.
Oleh para penggemarnya ia dijuluki Bapak Loro Ati Nasional, Bapak Patah Hati Indonesia, Lord Didi, dan yang terbaru disebut-sebut sebagai Godfather of Brokenheart.
"Innalillahi wa inna ilaihi rajiun...Almarhum sedang sering banget galang dana untuk Covid-19," tutur Emelda Bachtiar, salah seorang penggemarnya.
Ya, penyanyi khas lagu-lagu Jawa, Didi Kempot meninggal dunia, Selasa, 5 Mei 2020 pukul 07.45 WIB pagi. Pemilik nama Didi Praseyo ini mengembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo.
"Ia masih beraktivitas seperti biasa sebelumnya," kata Lili, adik kandungnya.
Penyanyi campur sari asal Solo, Jawa Tengah, adalah anak dari pelawak terkenal, mendiang Ranto Edi Gude atau lebih dikenal dengan nama Mbah Ranto. Ia juga adik dari salah satu pelawak senior Srimulat, mendiang Mamik Prasetyo.
Di balik ketenarannya itu, pelantun lagu "Stasiun Balapan" yang dirilis pada 1999, sebelumnya seorang pengamen. Ia mengawali langkahnya di dunia musik sebagai musisi jalanan sejak 1984 hingga 1989.
Sejak saat itu, Didi telah menciptakan beberapa lagu hingga akhirnya ia bertekat untuk hijrah ke Jakarta dan berharap lagunya dilirik oleh produser. Lagu-lagu karya Didi Kempot kebanyakan berkisah tentang kesedihan, cinta, dan juga patah hati. Hal ini membuat orang-orang yang mendengarkan lagunya juga ikut tersayat hatinya.
Pada 2019 lalu, lagu Didi yang berjudul "Pamer Bojo" yang telah dirilis sejak 2016 kembali melejit di dunia musik Tanah Air. Baca juga: Siap-siap Sobat Ambyar! Didi Kempot Bakal Gelar Konser Eksklusif di Jakarta Penggemar musik campur sari Didi Kempot yang kerap disebut dengan Sobat Ambyar kini semakin menyebar.
Tidak hanya terdiri dari kalangan dewasa, tetapi kaum muda kini juga menjadi penggemar lagu-lagu dari pria kelahiran 31 Desember 1966 ini.