Film Bumi Manusia Tayang Bersamaan dengan Perburuan
Film yang diadaptasi dari salah satu karya sastra paling terkenal milik Pramoedya Ananta Toer yaitu, 'Bumi Manusia' menjadi salah satu film yang paling ditunggu sepanjang tahun 2019.
Berlatar Surabaya tempo dulu, film dengan durasi 3 jam ini pun memilih Kota Pahlawan sebagai lokasi gala premier film Bumi Manusia. Tepatnya di Surabaya Town Square, Jumat 9 Agustus 2019.
Dalam acara ini seluruh pemeran film seperti Iqbal Ramadhan (sebagai Minke), Sha Ine Febriyanti (Nyai Ontosoroh), Mawar Eva de Jonghn (Annelies) dan pemain pendukung lainnya. Tak ketinggalan sutradara film Hanung Bramantyo juga turut hadir.
Sebelum gala premier berlangsung seluruh pemain dan sutradara Bumi Manusia berlajan di red karpet yang disambut histeris oleh para penggemar di Surabaya. Selain itu, ada pula pembacaan surat yang ditulis oleh Pramoedya Ananta Toer saat dipenjara untuk istrinya, Muthmaina, yang dibacakan langsung oleh salah satu cucunya bernama Angga.
Acara puncak yakni gala primier film Bumi Manusia pun berlangsung. Ratusan pasang mata tak yang menonton film ini tak beranjak sama sekali sebelum film usai.
Suasana haru pun menyelimuti penanyangan perdana Bumi Manusia. Hanung Bramantyo tak kuasa menahan tangisnya saat memeluk salah satu anak dari Pramoedya Ananta Toer yaitu, Astuti Ananta Toer yang hadir dalam gala premier film bersama para penggemar karya sastra Pramoedya Ananta Toer.
"Kepercayaan keluarga pak Pram serta doa restunya yang membuat film ini ada, perjuangan para pemain, crew dan semua yang terlibat dalam film ini. Membuat saya bangga sekaligus terharu saat ini," ujar Hanung, saat ditemui usai acara pada Sabtu dini hari.
Bumi Manusia adalah kisah dua anak manusia yang meramu cinta di atas pentas pergelutan tanah kolonial awal abad 20. Inilah kisah Minke dan Annelies. Cinta yang hadir di hati Minke untuk Annelies, membuatnya mengalami pergulatan batin tak berkesudahan.
Seperti apa pergulatan Minke berlangsung? Film yang di produksi Falcon Picture ini dapat Anda saksikan pada 15 Agustus di seluruh bioskop Indonesia.
Namun di sisi lain, film Bumi Manusia harus bersaing dengan karya Pramoedya Ananta Toer lainnya, yakni Perburuan. Film ini disebut sebagai bentuk perayaan terhadap sosok sastrawan legendaris tersebut. Terlebih gala premier dua film garapan Falcon Picture ini digelar jelang HUT Kemerdekaan Indonesia.
Film Perburuan mengisahkan seorang komandan peleton tentara PETA (Pembela Tanah Air) bernama Hardo (yang diperankan Adipati Dolken) melakukan perlawanan terhadap Jepang dan akhirnya dianggap sebagai musuh negara.
Persembunyian Hardo dari Jepang menjadi kisah yang paling ditonjolkan dalam film yang berdurasi sekitar 1,5 jam ini.
Richard Oh, sutradara film 'Perburuan' dalam gala premier mengatakan, film yang dibuat ini didedikasikan untuk Pramoedya Ananta Toer. "Setelah melihat film ini, semoga semakin banyak orang yang akan terpicu membaca novelnya," ujarnya.
Kesulitan sulit dalam penggarapan film ini ialah menangkap jiwa sang penulis yaitu, Pramoedya Ananta Toer. "Yang paling sulit ialah bagaimana dialog yang dibawakan pemain dan direpresentasikan bisa sampai kepada penonton," ungkapnya.
Film ini dibintangi aktor muda Adipati Dolken sebagai Hardo, Ayu Shita sebagai kekasih Hardo, Ernest Samudra, dan Michael Kho pemeran Shidokan yakni seorang tentara Jepang.
Michael Kho adalah seorang aktor berkebangsaan Indonesia yang telah memenangan penghargaan tingkat Asia sebagai Best Supporting Actor in Asian Academy Creative Awards (AAA) di tahun 2018 silam.
Advertisement