Gaji Terlalu Tinggi, Mustahil PSG Bisa Singkirkan Neymar
Paris Saint-Germain berniat melakukan pemangkasan pengeluaran di musim panas ini karena mereka membutuhkan dana segar untuk mendatangkan pemain baru. Rencana penjualan Neymar diyakini sangat mengurangi beban ekonomi klub itu setelah pembaruan kontrak Kylian Mbappe baru-baru ini.
Namun, banderol dan gaji pemain Brasil yang terlalu tinggi membuat skenario seperti itu hampir mustahil.
Seperti dikutip dari Marca, presiden PSG Nasser Al-Khelaifi menyebutkan bahwa klubnya sedang mencari perubahan identitas, yang tampaknya tidak lagi cocok untuk Neymar.
“Kami ingin pemain muda, berbakat, berkomitmen dengan mentalitas pemenang, orang-orang yang ingin mati demi lencana ini,” kata Nasser Al-Khelaifi dalam wawancara dengan Marca.
“Kami ingin menjadi lebih kuat secara kolektif, bermain sebagai tim dan klub berada di atas segalanya."
Jelas bahwa Neymar telah berubah dari yang seharusnya menjadi tumpuan proyeksi olahraga klub itu ketika ia direkrut dari Barcelona, sekarang justru menjadi beban.
Al-Khelaifi memang tidak membenarkan atau membantah kemungkinan kepergian mantan pemain Barcelona itu. Namun, bisa dipahami karena tak mudah meminta Neymar meninggalkan Paris sebelum kontraknya berakhir.
“Kami tidak bisa membicarakannya di media, beberapa akan datang dan beberapa akan pergi, tetapi ini adalah negosiasi pribadi,” katanya.
Tidak mudah menyingkirkan Neymar. Biaya transfer sebesar 222 juta euro yang dibayarkan PSG kepada Barcelona menjadikan pemain Brasil itu sebagai transfer termahal dalam sejarah. Mengembalikan investasi ini jelas tidak mungkin bisa. Bahkan tidak setengahnya.
Kendala lain yang membuat penjualan Neymar nyaris mustahil adalah gajinya yang sangat tinggi. Bahkan hingga perpanjangan kontrak Mbappe, mantan bintang Barcelona itu adalah pemain dengan bayaran tertinggi di PSG dan di Ligue 1. Ia menghasilkan 48,9 juta euro bruto dan memiliki kontrak hingga 2025. Gaji sebesar itu sulit bisa dipenuhi klub lain.