Gaji Perawat Ponkesdes Terlambat, Ini Kata Gus Ipul
Surabaya: Pemerintah Provinsi Jawa Timur memastikan pembayaran gaji bagi para perawat di Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes) akan segera dibayarkan meskipun diakui ada keterlambatan.
"Ini hanya soal pencairan yang terlambat. Pada prinsipnya pemprov sudah menyiapkan dana untuk Ponkesdes ini," kata Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul), menanggapi informasi di beberapa media tentang keterlambatan pemberian gaji bagi para perawat di Ponkesdes, Jumat (10/3).
Menurut Gus Ipul, tidak hanya Ponkesdes, dana untuk Taman Posyandu, serta Pendamping Ibu Hamil Resiko Tinggi (Bumil Risti) juga telah disiapkan.
Hanya untuk melakukan pencairan dana memang membutuhkan proses MoU dengan kabupaten/kota. Sayangnya, dari 38 kabupaten/kota baru 11 kabupaten/kota yang telah menandatangani MoU ini. "Saya terus mendorong agar kabupaten/kota segera menandatanngani MoU sehingga dana bisa segera dicairkan," ujarnya.
Dari data yang ada, kata Gus Ipul, saat ini juga telah ada 20 kabupaten/kota yang dalam tahap pembahasan MoU antara biro humum di masing-masing kabupaten/kota.
"Inilah yang menyebabkan pencairan belum terealisasi. Tapi pada prinsipnya ini sedang proses karena uangnya sudah ada," kata dia.
Guna mempercepat realisasinya, hari Senin (13/3), Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD); Dinas Kesehatan, kemudian Kepala Biro Hukum, akan mengundang kabupaten/kota untuk percepatan MoU ini.
Sementara itu, jumlah Ponkesdes di Jawa Timur tercatat sebanyak 3.213 dan tersebar di 30 kabupaten/kota dengan jumlah terbanyak ada di Kabupaten Malang yang mencapai 390 Ponkesdes; kemudian Kabupaten Sumenep sebanyak 231; dan Kabupaten Mojokerto sebanyak 211 Ponkesdes. (wah)