Gaji Pemain NBA Dipotong 25 Persen
NBA dan Asosiasi Pemain Bola Basket Nasional mencapai kesepakatan pemotongan 25 persen gaji semua pemain yang mulai efektif 15 Mei, lapor ESPN seperti dikutip Reuters, Sabtu.
Para pemain diperkirakan tetap digaji penuh sampai gajian 1 Mei. Kesepakatan memangkas gaji itu akan memungkinkan pengurangan bertahap dalam salary begitu kondisi force majeure efektif, jika sisa musim ini dibatalkan karena pandemi virus corona.
Klausul force majeure membuat NBA berhak memangkas gaji jika ada dampak luar biasa terhadap liga dan mengancam keberlangsungan musim.
Pandemi seperti wabah virus corona adalah salah satu yang masuk klausul itu.
Kompetisi NBA musim 2019-2020 sudah ditangguhkan sejak 11 Maret karena pandemi COVID-19 dan hingga kini tidak ada tanggal pasti kapan musim ini diteruskan.
Dunia olah raga seketika berhenti akibat pandemi virus corona selama hampir satu bulan dan sekalipun ada semangat besar untuk membuka lagi kompetisi, mayoritas warga Amerika dalam sebuah jajak pendapat menyatakan belum mau menonton pertandingan olah raga di stadion tanpa vaksin virus tersebut.
Sekitar 72 persen rakyat Amerika yang disurvei menyatakan tidak akan menonton langsung pertandingan olah raga jika kompetisi musim ini dilanjutkan, sebelum ada vaksin virus corona.
Jajak pendapat terhadap 762 responden itu dirilis Kamis waktu setempat oleh Fakultas Bisnis, Universitas Seton Hall.
Semua responden mengidentifikasikan dirinya sebagai penggemar olah raga, dan 61 persen dari mereka menyatakan tak akan ke stadion tanpa vaksin. Margin of error jajak pendapat ini adalah plus-atau-minus 3,6 persen.
Hanya 12 persen responden yang menyatakan akan menonton di stadion jika jaga jarak sosial diterapkan.
Jajak pendapat itu juga menunjukkan bahwa pandemi virus corona akan mempengaruhi olah raga untuk kemudian hari, sekalipun musim ini diteruskan.
Hanya 13 persen rakyat Amerika yang mengaku nyaman bisa menonton lagi pertandingan olah raga seperti mereka lakukan sebelum krisis virus. (ant)