Gaji Atlet Telat, Peluang Jatim Juara Umum PON Papua Tipis
Upaya memaksimalkan waktu yang ada dalam mempersiapkan skuad Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Jawa Timur agar meraih juara umum di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua masih sulit.
Pasalnya, hingga saat ini Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur tak kunjung menerima anggaran dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim.
Anggaran tersebut rencananya akan digunakan untuk persiapan atlet dalam beberapa skema. Di antaranya melaksanakan training camp luar negeri, try out luar negeri, test event di Papua, serta mendatangkan pelatih asing.
"Kalau training camp-kan butuh waktu lama mereka (atlet) ditempatkan di satu lokasi berlatih di sana. Gak cuma latihan, anggaran kan butuh untuk akomodasi mereka, biaya hidup di sana, mungkin ada pembiayaan pertandingan. Memang kan butuh anggaran besar," kata Ketua Harian KONI Jatim, M Nabil kepada Ngopibareng.id, Senin 5 April 2021.
Paling penting lagi, test event di Papua beberapa hari atau bulan sebelum pelaksanaan PON. Menurutnya, ini penting agar atlet dapat beradaptasi dengan iklim dan lapangan.
"Semua memang butuh anggaran yang gak kecil. Anggaran masing-masing cabor juga berbeda, paling kecil Rp50 juta, ada yang Rp200 juta, ada yang lebih kalau atletnya banyak. Sekarang belum ada terus yaopo? Apa yang mau dilakukan," ujar Nabil.
Ia mengaku, memang saat ini masih dalam situasi pandemi virus corona atau Covid-19, namun persiapan harus dilakukan lebih maksimal jika memang pemerintah memiliki impian yang sama untuk membawa pulang gelar juara umum. Apalagi, sebelumnya sudah dilakukan penyuntikan vaksin kepada seluruh atlet yang diharapkan mempermudah program Puslatda.
"Dengan program vaksin yang berjalan dan melihat kondisi Covid-19 secara bertahap kami mulai izinkan untuk kegiatan dibluar. Training camp dan try out kita bolehkan dengan catatan negara bisa menerima," katanya.
Advertisement